KANO (Lenteratoday) - Polisi Islam di negara bagian utara Nigeria, Kano, menangkap 11 Muslim pada hari Selasa (12/3/2024). Mereka ditangkap karena terlihat menyantap makanan atau tidak berpuasa di bulan Ramadan.
Kano memiliki mayoritas penduduk Muslim, di mana sistem hukum Islam atau hukum syariah beroperasi di samping hukum sekuler.
Polisi Islam atau Hisbah melakukan penggeledahan di restoran dan pasar setiap tahun selama bulan Ramadan.
Sepuluh pria dan seorang wanita dibebaskan setelah bersumpah bahwa mereka tidak akan melewatkan puasa lagi, dikutip dari BBC, Kamis (14/3/2024).
"Kami menangkap 11 orang pada hari Selasa, termasuk seorang wanita penjual kacang tanah yang terlihat makan dari dagangannya dan beberapa orang memberi tahu kami," kata juru bicara Hisbah, Lawal Fagge, kepada BBC.
"Sepuluh orang lainnya adalah laki-laki dan ditangkap di seluruh kota terutama di dekat pasar-pasar di mana banyak aktivitas terjadi," lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa operasi pencarian akan terus berlanjut, namun ia mengatakan bahwa non-Muslim tidak ditahan.
"Kami tidak menangkap non-Muslim karena ini bukan urusan mereka dan satu-satunya saat mereka bisa bersalah atas kejahatan adalah ketika kami menemukan bahwa mereka memasak makanan untuk dijual kepada Muslim yang seharusnya berpuasa," lajutnya.
Mengenai mereka yang ditangkap, ia mengatakan bahwa mereka dibebaskan setelah berjanji untuk mulai berpuasa mulai sekarang dan "untuk beberapa dari mereka kami harus menemui keluarga atau wali mereka agar keluarga dapat memantau mereka".
Lebih dari dua dekade yang lalu, Syariah diperkenalkan untuk diterapkan bersama dengan hukum sekuler di 12 negara bagian utara Nigeria yang memiliki mayoritas penduduk Muslim.
Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam. Bulan ini memiliki makna khusus dalam Islam. (*)
Sumber: BBC
Penerjemah: Lambang (mk) | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
