JOMBANG (Lenteratoday) - Mantan Ibu Negara Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, mengingatkan pentingnya toleransi dan persatuan di antara masyarakat Indonesia.
Pesan tersebut disampaikan istri mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid saat menghadiri acara buka bersama (bukber) dan santunan untuk fakir miskin dan anak Yatim di markas Serikat Pedagang Kaki Lima (Spekal), Jalan Pierre Tendean, Jombang, Jatim, Sabtu (23/3/2024) petang.
Ibu Sinta Nuriyah menyampaikan, kita bangsa Indonesia yang diberi keistimewaan dengan perbedaan dan keanekaragaman adat dan budaya.
Aneka perbedaan harus tetap dijaga kerukunan dan persatuannya. Ancaman tindakan intoleransi kerap muncul baik sebagai produk politik maupun produk ekonomi.
"Kita harus saling menghomati, saling menghargai, saling tolong menolong, antar sesama warga Indonesia," ungkap perempuan kelahiran Jombang ini.
Termasuk juga, di Indonesia juga ada warga yang memiliki keterbatasan fisik maupun keterbatasan ekonomi.
Kondisi demikian mengharuskan setiap warga negara Indonesia untuk mengedepankan toleransi. "Kita adalah satu nusa, satu bangsa, satu bahasa," ujarnya.
Saat sesi dialog, Relawan Jombang untuk Disabilitas, Khotimah menyambut baik pesan yang disampaikan Sinta Nuriyah. Menurutnya kaum disabilitas memiliki hak yang sama untuk mendapat perhatian dari negara.
"Saya berharap ibu terus memperjuangkan kesamaan dan kesetaraan, termasuk kepada kaum disabilitas," ucap Khotimah (*)
Reporter: sutono|Editor: Arifin BH
.jpg)
