SYDNEY (Lenteratoday) – Pusat perbelanjaan di Sydney yang menjadi lokasi serangan penikaman mematikan akan dibuka kembali untuk para pembeli pada hari Jumat mendatang (19/4/2024).
Enam orang tewas dalam serangan di Westfield Bondi Junction pada hari Sabtu (13/4/2024), sementara dua orang lainnya masih dalam perawatan intensif.
Dikutip dari BBC pada hari Rabu (17/4/2024), Scentre Group, yang mengoperasikan mal-mal Westfield di Australia dan Selandia Baru, menyatakan bahwa keamanan dan kehadiran polisi akan ditingkatkan saat mal dibuka kembali.
Mall akan dibuka pada hari Kamis untuk "hari refleksi komunitas" agar masyarakat dapat memberikan penghormatan.
Layanan konseling akan tersedia di lokasi.
"Ini adalah hari untuk mengenang dan memberikan penghormatan atas apa yang telah terjadi di sini, dan para korban tragedi yang terjadi di sini," kata Elliott Rusanow, kepala eksekutif Scentre Group.
"Ini merupakan pengakuan bahwa segala sesuatunya tidak akan kembali normal dengan segera."
Westfield Group akan meningkatkan keamanan di seluruh mallnya, tambah Rusanow, dengan menginstruksikan para petugas keamanan untuk mengenakan pakaian pelindung yang lebih baik.
Beberapa pengecer mungkin memilih untuk tidak membuka toko mereka pada hari Jumat, katanya. "Itu adalah pilihan mereka sendiri," tambahnya.
Ia juga menyebutkan bahwa semua keluarga korban telah diberi kesempatan untuk mengunjungi pusat di mana orang yang mereka cintai terbunuh, dan beberapa keluarga telah melakukannya.
Para korban serangan tersebut adalah Pikria Darchia, 55 tahun; Ashlee Good, 38 tahun; Faraz Tahir, 30 tahun; Dawn Singleton, 25 tahun; Jade Young, 47 tahun; dan Yixuan Cheng, yang diyakini berusia 20-an tahun.
Penyerang Joel Cauchi ditembak mati oleh seorang petugas polisi, Inspektur Amy Scott, di tempat kejadian.
Dua belas orang, termasuk bayi perempuan bernama Nona Good, telah dibawa ke rumah sakit karena luka-luka mereka akibat serangan tersebut.
Serangan ini telah mengejutkan Australia, di mana insiden pembunuhan massal jarang terjadi.
Setelah kejadian tersebut, pemerintah New South Wales mengumumkan bahwa mereka akan melakukan peninjauan ulang terhadap penggunaan senjata oleh petugas keamanan di tempat-tempat ramai seperti pusat perbelanjaan dan rumah sakit.
Sumber: BBC
Penerjemah: Aria (mk) / Co-Editor: Nei-Dya
.jpg)
