MALANG (Lenteratoday) - Rencana Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang menambah mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) di seluruh kecamatan, masih terkendala keterbatasan anggaran.
Kondisi ini disampaikan Kepala Dispendukcapil Kota Malang, Dahliana Lusi Ratnasari kalau rencana menambah mesin ADM harus terhambat, karena keterbatasan anggaran.
Lusi mengatakan anggaran untuk menambah mesin ADM belum tersedia dalam APBD Murni 2024 ini, sedangkan untuk satu unit mesin ADM memiliki harga sekitar Rp 200 juta. Di mana jika setiap kecamatan di Kota Malang mendapat satu mesin, maka anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp1 miliar.
"Ada rencana penambahan mesin, tapi uangnya belum ada. Dari dewan (DPRD Kota Malang) disarankan untuk menambah, kalau harapannya nanti per kecamatan itu ada (mesin ADM)," ujar Lusi saat dikonfirmasi awak media, Selasa(30/4/2024).
Saat ini, Lusi menyebutkan Pemkot Malang memiliki 2 unit mesin ADM yang terletak di Mal Pelayanan Publik (MPP) Merdeka, kemudian 1 unit di Kantor Dispendukcapil, Kedungkandang.
Dijelaskan Lusi selama ini mesin ADM telah banyak membantu dalam memproses kebutuhan administrasi kependudukan, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Identitas Anak (KIA). Meskipun dalam penggunaan mesin, masih perlu pendampingan dari petugas.
"Jadi, kalau menggunakan ADM barcode-nya di-scan gitu, langsung wajahnya keluar sendiri. Kalau dulu kan masih kertas hologram. Nah ini sudah kita digitalisasi, jadinya gampang," jelasnya.
Lebih lanjut Lusi berharap agar penambahan mesin ADM ini dapat terealisasi, sehingga masyarakat di tiap kecamatan dapat dengan mudah mengurus kebutuhan administrasi kependudukan mereka. Terlebih ditandaskannya, penambahan ini juga telah mendapat dukungan dari DPRD Kota Malang.
Reporter:Santi Wahyu/Editor:Ais
.jpg)
