MALANG (Lenteratoday) - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Malang, Kholiq, mengakui siap maju sebagai calon bupati (Cabup) pada Pilkada 2024. Kholiq menegaskan, hal ini merupakan komitmen PKB untuk tetap hadir dalam kompetisi politik di Kabupaten Malang.
"Kalau gak ada, saya yang harus ada. Kalau gak ada yang daftar, saya yang akan mencalonkan sebagai N1. Sementara (diproyeksikan) untuk N1. Tinggal koalisinya," ujar Kholiq, saat dikonfirmasi awak media.
Meskipun PKB telah membuka pendaftaran untuk calon Bupati (N1) sejak 25 April 2024 lalu, hingga batas akhir pendaftaran, Rabu (8/5/2024) kemarin, Kholiq menyebut hanya dua orang yang secara resmi telah mengembalikan formulir ke DPC PKB Kabupaten Malang. Yaitu dirinya sendiri dan anggota DPRD Kabupaten Malang periode 2019-2024 dari fraksi Gerindra, Unggul Nugroho.
Disinggung mengenai koalisi, Kholiq menyebutkan, PKB masih terbuka lebar untuk berbagai opsi. Namun dijelaskannya, jika PKB berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang biasa disebut "bangjo" (koalisi antara PDIP dan PKB). Maka sangat terbuka kemungkinan jika calon yang diusung PKB akan menempati posisi sebagai calon wakil bupati (Cawabup) Kabupaten Malang.
"Tapi kalau (koalisi) dengan yang lain, kita harus N1. Kalau internal DPC (PKB-PDIP) hanya sebatas komunikasi lewat telepon saja. Tapi gak tahu kalau komunikasi antar DPP seperti apa," tegasnya.
Di sisi lain, diketahui bahwa anggota DPR RI dari fraksi PKB, Lathifah Shohib, mengaku telah mendaftar sebagai bakal calon bupati Malang melalui Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB. Dalam pernyataannya, Lathifah menyebut kemungkinan akan berduet dengan Kresna Dewanata Phrosakh, putra mantan Bupati Malang, Rendra Kresna.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Malang tersebut mengaku, belum dapat memberikan tanggapan pasti. Namun ia menegaskan, apapun rekomendasi dari DPP PKB, DPC PKB Kabupaten Malang akan selalu siap mendukung.
"Jadi siapapun yang direkom DPP, kita siap dukung. Sami'na wa atho'na. Baik itu untuk posisi Cabup maupun Cawabup. Yang penting, PKB harus ada di kartu suara," tukasnya.
Reporter: Santi Wahyu / Co-Editor: Nei-Dya
.jpg)
