
Indonesiadan Uni Emirat Arab (UEA) telah menjalin kerjasama dalam pengiriman ImamMasjid.
Saat ini tercatat ada 13Ustadz asal Indonesia yang bertugas sebagai Imam Masjid di UEA. Ke depan, UEAmenargetkan ada 200 imam yang bertugas di sana.
“Target kami, ada 200 imammasjid dari Indonesia untuk ditempatkan di UEA dalam tiga tahun ke depan,” ujarDuta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia Abdullah Salem Obeid AlDhaheri saat bertemu Menag Fachrul Razi dikutip dari laman resmi Kemenag.
“UEA saat ini sudah melakukan interview lagi kepada para calon imam masjid,” lanjutnya.
Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin yang ikut mendampingi Menag menambahkan, untuk tahun 2020, rencananya akan dinominasikan 50 imam masjid untuk dikirim ke UEA.
Mereka akandiikat dengan perjanjian kerjasama selama bertugas di UEA. "Keluarga paraimam juga akan ditanggung," tuturnya.
Selain pengiriman ImamMasjid, kerjasama Indonesia dan UEA juga terjalin padapengembangan e-learning madrasah. Dubes UEA menjelaskan bahwasudah ada kesepakatan pendahuluan.
Dia berharapdalam waktu dekat ada kesepakatan projek yang saat ini masih dilakukanpembahasan. “Semoga bisa diselesaikan dalam beberapa pekan ke depan,” harapnya.
Menag Fachrul menyampaikanapresiasi kepada UEA atas kerja sama yang terjalin dengan baik selama ini.Menag juga bercerita tentang pengalamannya saat berkunjung ke Grand Mosque AbuDhabi.
Menagmengaku kagum dengan kemajuan pembangunan dan toleransi di sana. Menag jugakagum dengan kulaitas cetakan Al Quran UEA yan tipis, kuat, bersih dan enakdibaca.
“Saya juga bertemu dengan para imam masjid asal Indonesia yang bertugas di sana. Mereka senang diperlakukan dengan baik,” ujar Menag (Ist/abh).
“Semoga kita bisabekerjasama terus,” tutupnya.