SURABAYA (Lenteratoday) -Terlahir dengan keterbatasan fisik, tak menjadikan Husnil Teba, menjadi pribadi yang pantang menyerah, apalagi mengharapkan belas kasihan orang lain.
Ia seorang tuna daksa yang memiliki ukuran kaki kecil sehingga dia tidak mampu berjalan seperti orang pada umumnya. Dalam melakukan mobilisasi, ia banyak dibantu tangannya.
Di tengah mondisi tersebut, pria 38 tahun ini tumbuh menjadi sosok yang mandiri, kreatif, dan inovatif. Oleh karena itu, meskipun kondisi fisiknya terbatas, Husnul bisa menjadi pengusaha sukses di daerahnya, yakni di Nusa Tenggara Timur.
Sehari-hari, Husnil membuka usaha untuk menjual barang-barang elektronik, kabel, balon listrik, kacamata dan lainnya.
Pria asal Desa Balauring, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata ini dapat berangkat berhaji tahun ini karena menggantikan ayahnya yang sedang sakit.
“Setelah diumumkan nama-nama yang berhak melunasi biaya haji oleh Kemenag, ayah dan ibu saya termasuk yang berhak melakukan pelunasan. Ayah sempat mengikuti tes kesehatan tetapi beliau tidak lolos. Kakak saya kemudian menelpon saya dan meminta saya menggantikan ayah karena kondisi beliau tidak memungkinkan untuk berangkat haji,” tutur Husnil, Senin (3/6/2024).
Ia mengaku bersyukur karena terpilih menjadi tamu Allah SWT, di satu sisi Husnil tak mampu menyembunyikan kesedihannya yang dalam. “Semestinya ayah saya yang berangkat tahun ini. Namun takdir Ilahi berkata lain, ayah sakit permanen dan kini saya menggantikan beliau untuk mendampingi ibu berangkat haji,” akunya.
Di tengah keterbatasan fisiknya, Husnil Teba yakin dia bisa melakukan serangkaian ibadah haji dengan baik dan benar. “Insya Allah apa yang sudah ditakdirkan Allah SWT, pasti akan ada jalannya,” ungkapnya optimis.
Pria yang tergabung dengan kelompok terbang (kloter) 79 ini berharap, semoga sang ayah mendapat kesembuhan dan dapat pulih seperti sedia kala.
Husnil juga berharap agar istri dan anaknya senantiasa sehat selalu. “Semoga keluarga saya yang belum berangkat haji, segera diberikan kemampuan untuk berhaji,” harapnya.
Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH
.jpg)
