Terpuruk ke Rp16.430/Dollar AS, Jokowi Mendadak Rapat
LAMPU merah tanda bahaya untuk perekonomian Indonesia menyala kala rupiah berada di rekor baru terlemah sejak 1 April 2020. Diketahui, mata uang Indonesia ditutup terpuruk di level Rp16.430/US$ pada perdagangan Kamis (20/6/2024). Di sisi lain, BI rate ditahan tetap oleh Bank Indonesia (BI)di level 6,25%. Pemerintah tampaknya khawatir. Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui memanggil menteri-menteri hingga kepala lembaga yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Tampak hadir, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menkeu Sri Mulyani. Ada juga Ketua Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Usai rapat, pemerintah mengatakan optimistis, nilai tukar rupiah akan menguat karena faktor fundamental yang terpantau baik. Namun pelaku usaha mulai khawatir dampaknya terhadap biaya produksi hingga distribusi. Dari sisi konsumen alias rakyat, kenaikan harga barang dan jasa membayangi. Belum lagi sentimen negatif dari pasar, soal kemampuan pemerintahan Prabowo mengelola utang Indonesia nanti. BACA BERITA LENGKAP, KLIK DI SINI https://cdn.lentera.co/c/newscenter/lenteratoday/2024/06/21062024.pdf
[3d-flip-book id="185652" ][/3d-flip-book].jpg)
