10 April 2025

Get In Touch

Buruk Bagi Lingkungan dan Kesehatan, Pemkot Kediri Cermati Pembuangan Obat Medis Rumah Tangga

Pj Wali Kota Zanariah (berompi hitam) mengikuti ice breaking bersama puluhan kader Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GEMA CERMAT) peserta peserta pelatihan penyimpanan dan pembuangan obat yang benar.
Pj Wali Kota Zanariah (berompi hitam) mengikuti ice breaking bersama puluhan kader Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GEMA CERMAT) peserta peserta pelatihan penyimpanan dan pembuangan obat yang benar.

KEDIRI (Lenteratoday)-Penyimpanan dan pembuangan obat yang tidak tepat berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Oleh karena itu, penyimpanan dan pembuangan obat juga harus sesuai aturan.

Hal itu menjadi pembahasan saat pelatihan puluhan kader Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GEMA CERMAT) di Lotus Garden, Rabu (3/7/24). Acara yang dibuka langsung Pj Wali Kota Zanariah menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Ikatan Apoteker Indonesia. Yakni, Twoti Dika Permanasari dan Hanie Kusuma Wardani.

"Seperti kita ketahui ketersediaan obat-obatan dalam rumah tangga sangat penting. Terutama untuk menghadapi kondisi kesehatan yang tidak terduga. Namun dalam mengonsumsi kita terkadang berlebihan, tidak sesuai dosis, tidak memilih obat dengan benar, dan lainnya," ujarnya.

Zanariah mengungkapkan penyimpanan dan pembuangan obat yang tidak tepat berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Oleh karena itu, penyimpanan dan pembuangan obat juga harus sesuai aturan. Karena penyimpanan yang salah akan mengurangi khasiat obat.

Membuang obat sembarangan mempengaruhi ekosistem lingkungan. Misalnya, larut dalam air tanah atau tidak sengaja termakan binatang. "Maka isu-isu ini menuntut kita untuk mengembangkan strategi yang lebih baik dalam meningkatkan kepedulian, kesadaran, pemahaman, dan keterampilan masyarakat. Khususnya dalam menggunakan, menyimpan, dan membuang obat secara tepat dan benar," ungkapnya.

Dijelaskan, para kader ini akan mendapat pelatihan tentang dapat, guna, simpan dan buang (DAGUSIBU) obat. Maka para kader harus memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Ditambah juga materi survei perilaku masyarakat terkait pengelolaan obat di rumah tangga.
Diharapkan dengan acara ini semakin meningkatkan kemandirian dan perubahan perilaku masyarakat dalam menggunakan obat secara benar dan meningkatnya penggunaan obat rasional.

"Saya mengajak para apoteker menjadi agen sosialisasi dan edukasi ke masyarakat agar tidak swamedikasi, berlebihan konsumsi obat atau anti mengonsumsi obat. Sering terjadi penggunaan antibiotik sembarangan apalagi mengikuti tren obat yang viral di media sosial. Saya berpesan setelah pelatihan ini para kader bisa membantu Puskesmas melaksanakan program-program," jelasnya.

Kegiatan ini diikuti 90 kader GEMA CERMAT, apoteker puskesmas, penanggung jawab promosi kesehatan, dan penanggung jawab kesehatan lingkungan. Turut hadir, Kepala Dinas Kesehatan Muhammad Fajri Mubasysyr, dan tamu undangan lain.

Reporter: Gatot Sunarko / Co-Editor: Nei-Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.