MALANG (Lenteratoday) - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Fuad Rahman, menyatakan optimismenya dalam mendapatkan rekomendasi sebagai Calon Wali Kota (Cawalkot) Malang.
Dengan menawarkan salah satu program unggulan, yakni penciptaan 1000 lapangan kerja untuk generasi muda, Mas Fuad, sapaannya, siap mengabdikan diri untuk membangun Kota Malang.
"Terlebih dengan latar belakang saya sebagai anggota dewan, saya siap mengabdi di Kota Malang. Dipasangkan atau mecari pasangan di Pilkada nanti, saya akan berkoordinasi dengan partai, ujar Mas Fuad, saat dikonfirmasi awak media, Rabu (10/7/2024).
Dalam visinya, Fuad menekankan pentingnya membangun SDM sebagai kunci utama dalam pengembangan daerah. "Untuk mengembangkan sebuah daerah, itu harus fokus pada sumber daya manusianya, bukan sumber daya alam," tegasnya.
Dalam konteks ini, penciptaan 1000 lapangan kerja untuk generasi muda menurutnya menjadi salah satu program unggulan yang mampu mewujudkan visi tersebut.
Selain itu, Mas Fuad juga menawarkan sejumlah program lain yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Salah satunya yakni mengatasi kemacetan di Kota Malang.
Menurutnya, konsep Buy The Service (BTS) yang saat ini tengah digodok oleh Pemkot Malang, menjadi salah satu solusi, dengan penekanan pada pentingnya koordinasi antara sopir, pemilik angkot, dan stakeholder lainnya.
Program lain yang diusung Fuad termasuk bantuan permodalan dan pelatihan kerja untuk UMKM, dana akselerasi kelurahan sebesar Rp 1 miliar per tahun, bantuan dana kegiatan karang taruna senilai Rp 50 juta per tahun, serta modal usaha untuk perempuan kepala rumah tangga.
Fuad menargetkan, seluruh program tersebut dapat terealisasi dalam satu tahun pertama masa jabatannya sebagai Kepala Daerah Kota Malang.
Di sisi lain, Mas Fuad juga mengaku siap berpasangan dengan siapapun, meskipun memang sosok mantan Wali Kota Malang periode 2013-2018, Moch Anton, menjadi incaran utamanya.
"Saya kira dari segi kesiapan, saya siap dengan siapapun. Tapi pasti semua (Bacakada) mengincar Abah Anton. Karena berdasarkan survei dari manapun, beliau yang paling tinggi," paparnya.
"Cuman yang perlu kita garisbawahi adalah apakah Abah Anton bisa kembali mencalonkan usai tersandung masalah hukum kemarin," tegasnya. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
