22 April 2025

Get In Touch

Rencana Revitalisasi Pasar Kandangan, Mas Dhito Ajak Dialog Pedagang

Mas Dhito (kaos dan bertopi pegang mic) saat berdialog dengan pedagang Pasar Kandangan.
Mas Dhito (kaos dan bertopi pegang mic) saat berdialog dengan pedagang Pasar Kandangan.

KEDIRI (Lenteratoday) - Persiapan penataan Pasar Kandangan, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) mengajak dialog para pedagang, Rabu (10/7/2024). Diharapkan dengan mengajak berdialog tidak terjadi gejolak saat revitalisasi dimulai.

Cara dialog ini sebelumnya juga dilakukan bupati yang akrab disapa Mas Dhito ketika akan memindahkan pedagang Pasar Wates ke Tempat Penampungan Pedagang Sementara (TPPS). Terbukti, pekerjaan revitalisasi berjalan lancar hingga Pasar Wates menjadi salah satu pasar tradisional percontohan di Kabupaten Kediri.

Mas Dhito mengatakan, Pasar Kandangan menjadi pusat perekonomian untuk wilayah Kediri bagian timur. Berbeda dengan Pasar Wates, Pemkab Kediri berencana merelokasi Pasar Kandangan dengan lokasi lebih luas. "Hari ini kita berdialog, karena kami ini yang ada di pemerintah daerah tidak ingin mengambil keputusan secara sepihak," kata Mas Dhito.

Hasil dialog sore itu, Mas Dhito mencatat berbagai persoalan yang menjadi keluhan dan harapan pedagang. Meliputi, keamanan pasar, kepemilikan lapak lebih dari satu, perlu pemetaan antara pedagang basah dan kering termasuk banyaknya pedagang yang berjualan di luar area pasar.

"Ini nanti akan kami lakukan perhitungan secara proporsional, agar pedagang yang diluar bisa masuk ke dalam, tapi yang di dalam juga tidak terganggu," urainya.

Adapun terkait relokasi Pasar Kandangan, Mas Dhito menyebut pihaknya masih harus melihat lokasi apakah layak untuk ditempati pedagang dan dibangun pasar. Diharapkan, dengan rencana relokasi itu dapat memecah kemacetan termasuk persoalan di Pasar Kandangan.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, menambahkan dibandingkan dengan Pasar Wates, jumlah pedagang Pasar Kandangan jauh lebih banyak. Terdata, terdapat 450 pedagang yang ada di Pasar Kandangan sedangkan Pasar Wates terdata hanya 386 pedagang. "Itu belum pedagang-pedagang baru yang ada di luar, secara luasan Pasar Kandangan juga lebih sempit daripada Pasar Wates," urainya.

Lebih lanjut Tutik menyampaikan pedagang baru yang terus bertambah menjadikan kondisi pasar kurang tertata dengan baik. Kondisi bangunan pasar dua lantai pun tidak dapat dimanfaatkan sesuai harapan. "Di atas itu ada kurang lebih 51 los, 299 lapak tapi semua kosong yang ditempati hanya 13, artinya pedagang yang ada di atas semua turun dan menjadikan semrawut," tambahnya.

Dengan kondisi tersebut dan hasil evaluasi yang dilakukan Dinas Perdagangan sebagai pengelola, relokasi dinilai menjadi solusi yang tepat. Melalui pendekatan dialog dengan pedagang yang dilakukan Mas Dhito diharapkan menjadikan ke depan Pasar Kandangan lebih baik.

"Konsep Pasar Wates itu bisa kita adopsi, tinggal nanti kita lakukan inovasi kemudian apa yang perlu ditambahkan tergantung keinginan pedagang, karena masing-masing berbeda tergantung juga kebiasaan setempat," pungkasnya.(pkp/*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.