SURABAYA (Lenteratoday) - Bagi sebagian besar masyarakat, biji pepaya biasanya dibuang begitu saja. Namun, di tangan mahasiswa Universitas Ciputra (UC) jurusan International Business Management (IBM), biji pepaya diolah menjadi teh yang kaya manfaat.
Inovasi bernama Cari Teh ini dicetuskan oleh Clivyne Eugenia Charles, Andre Sandrianus Mario, Calvin Chandoko, Debora Gracilia Winata, dan Sebastian Brendon Huisaini.
Salah satu anggota tim, Andre Sandrianus Mario mengatakan, latar belakang dibuatnya teh dari ekstrak biji pepaya ini, karena di kota kelahirannya yakni di Solo, biji pepaya biasanya dijadikan jamu atau dikeringkan lalu di ekstrak dengan air hangat.
"Dan saya lihat di Surabaya belum ada. Akhirnya saya sama teman-teman berinisiatif dan menekuni bisnis membuat teh dengan ekstrak biji pepaya," kata Andre, Minggu (21/7/2024).
Andre menjelaskan, jika biji pepaya mempunyai banyak manfaat yang jarang diketahui orang-orang. Diantaranya yakni mencegah kenaikan berat badan, menurunkan risiko penyakit kanker, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melawan infeksi pencernaan, hingga menjaga fungsi ginjal.
Sementara terkait proses, pembuatan teh biji ekstrak biji pepaya, Andre menuturkan, pertama biji pepaya dikeringkan sampai selaput putihnya keluar dari bijinya.
"Setelah itu, kita sangrai sampai keluar khas aroma pepayanya. Proses selanjutnya yaitu kita blender lalu kita ekstrak dengan daun teh. Lalu kita gabungkan dalam satu kantong teh," tuturnya.
Dalam inovasinya ini, ia dan tim membuat tiga varian. Ada varian black tea, green tea, dan mint tea. Dengan adanya inovasi ini, Andre berharap produknya bisa bermanfaat untuk membantu masalah kesehatan masyarakat.
"Ke depan kita akan mengembangkan varian baru dan mempercantik packaging-nya. Sehingga produk kita ini bisa bersaing dengan yang lainnya," tukasnya. (*)
Reporter: Amanah | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
