PALANGKA RAYA (Lenteratoday)-Judian online (judol) menjadi perhatian nasional karena terbuktikan merugikan masyarakat. Pasalnya, dampak negatifnha tidak hanya akan mempengaruhi pemain secara individu, tetapi juga berpotensi merusak tatanan sosial masyarakat. Lebih mengkhawatirkan, saat ini judi online turut menjerat banyak anak muda.
Anggota Komisi A DPRD Kota Palangka Raya Tantawi Jauhari menjelaskan, permainan judi online terkadang tampil melalui handphone pribadi masing-masing, tanpa disadari.
Oleh karena itu, menurut Tantawi, penting untuk meningkatkan kesadaran mengenai bahaya yang ditimbulkan jika seseorang sudah terjerat dalam perjudian online.
Politisi dari Partai Gerindra ini mengungkapkan kekhawatirannya terhadap tingginya risiko kecanduan judi online.
Dimulai dari rasa penasaran untuk mencoba dapat berkembang menjadi kecanduan, membuat individu tersebut seolah-olah terperangkap dalam jebakan yang sulit dihindari.
“Ketika seseorang mulai bermain, mereka bisa menjadi kecanduan. Oleh karena itu, pemerintah harus intensif mensosialisasikan bahaya judi online mulai dari tingkat rumah tangga,” katanya, Sabtu, (20/7/2024).
Tantawi menyebutkan, permainan judi online ini mirip dengan game online namun memiliki potensi kecanduan yang jauh lebih tinggi.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya pilihan permainan yang tersedia yang membuat seseorang ingin terus bermain.
“Misalnya, dalam game online, kita bisa membeli item dengan uang. Begitu juga dengan judi online. Apalagi kini, dengan banyak kemudahan transaksi keuangan semisalnya hanya melalui SMS banking,” lanjutnya.
Dalam hal ini, Tantawi juga menghargai kepedulian Pj Wali Kota Palangka Raya dan memberi penegasan bagi ASN dan pegawai lingkup Pemerintah Kota Palangka Raya lainnya untuk tidak melakukan judi online tersebut.
Tantawi berharap kedepannya ada tindakan nyata diambil pihak Pemko untuk mengatasi masalah ini.
“Dengan meningkatnya kesadaran tentang bahaya judi online sehingga masyarakat akan lebih waspada. Disamping Pemerintah dapat menerapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi warga dari efek negatifnya,” ujar Tantawi
Reporter: Novita / Co-Editor: Nei-Dya
.jpg)
