21 April 2025

Get In Touch

Pemerintah Minta Vaksin Covid-19 Segera Ditemukan

Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko bertemu Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19, Ali Ghufron Mukti bahas pengembangan vaksin Covid-19
Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko bertemu Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19, Ali Ghufron Mukti bahas pengembangan vaksin Covid-19

Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan, Dr. Moeldoko meminta pada Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 segera menemukan vaksin supaya pandemi Covid-19 segera berahir.

"Kita harus segera temukan vaksin untuk mengakhiri pandemi ini. Lakukan kolaborasi antar negara dan lembaga internasional sangat penting sebagai upaya menemukan vaksin ini dalam waktu singkat," tegas Muldoko di Gedung Bina Graha Jakarta, Rabu (15/7).

Pengembangan vaksin ini sejalan dengan instruksi Presiden dalam upaya percepatan penanganan Covid-19 guna mendukung kesehatan Indonesia. Selain itu pengembangan vaksin ini merupakan upaya membangun kemandirian nasional pada sektor kesehatan. "Pengembangan vaksin Covid-19 juga soal kedaulatan kesehatan dan kebanggaan nasional," ungkap Moeldoko

Sejak awal pandemi Kantor Staf Presiden telah mengkoordinasikan berbagai pihak mulai dari kementerian dan lembaga pemerintah, Gugus Tugas, rumah sakit, perguruan tinggi, serta industri sebagai respons penanggulangan virus corona yang penularannya sangat cepat.

"Sejak awal kami membentuk Pusat Informasi Terpadu (PINTER) Covid-19 sebagai media komunikasi resmi penanganan corona. Selain itu juga melakukan penyaluran APD, alkes dan masker langsung ke berbagai rumah sakit dan masyarakat," kata Moeldoko.

Sementara itu, Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19, Ali Ghufron Mukti menjelaskan pengembangkan vaksin Covid-19 di Indonesia. Dalam hal ini pemerintah melakukan dua bentuk kolaborasi yaitu kolaborasi dalam negeri dan kolaborasi internasional.

" Harus dipastikan bahwa kolaborasi internasional dalam pengembangan vaksin akan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,” ucap Ali Ghufron Mukti.

Menurut Ali, LBM Eijkman saat ini sedang mengembangkan vaksin melalui metode sub-unit protein rekombinan menggunakan strain corona virus yang berasal dari Indonesia. Metode ini dipilih karena Indonesia memiliki teknologi dan pengalaman, serta terbiasa dengan metode tersebut.

Sedangkan kerjasama internasional yang dilakukan Indonesia diantaranya PT Kalbe Farma dengan Genexine, PT BCHT dengan China National Biotech Group Company Limited, PT Biofarma dengan Sinovac, dan PT Biofarma dengan CEPI.

Hingga saat ini, Indonesia telah menyerahkan 16 Whole Genome Sequence (WGS) ke Global Science Initiative and Primary Source for Genomic (GISAID), yang terdiri dari 10 WGS merupakan hasil penelitian dari LBM Eijkman dan 6 WGS dari Universitas Airlangga. (fa)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.