22 April 2025

Get In Touch

PAD Surabaya Triwulan II Baru Capai 45,18 Persen, DPRD Minta Pemkot Evaluasi

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti. (Amanah/Lenteratoday)
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti. (Amanah/Lenteratoday)

SURABAYA (Lenteratoday) - Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti meminta pemerintah kota (Pemkot) Surabaya menggenjot kinerja agar capain pendapatan asli daerah (PAD) di tahun 2024 bisa tercapai sesuai target.

Ia menyebut, hingga triwulan II tahun 2024 realisasi PAD masih berada di angka Rp 2,9 triliun dari target Rp 6,4 triliun, atau baru tercapai 45,18 persen.

"Hingga 30 Juni atau satu semester kalau secara keseluruhan 41,05 persen. Kontribusi dari PAD yang baru 45,18 persen," sebut Reni, Kamis (25/7/2024).

Menurutnya, target tersebut belum tercapai karena kurang maksimalnya kinerja dari sektor hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Hingga akhir triwukan II tahun 2024 capain masih 24,09 persen atau Rp 53,5 miliar dari target Rp 222,5 miliar.

Selain itu, penyebab lainnya yakni minimnya realisasi target dikerenakan masih ada dua badan usaha milik daerah (BUMD) belum menyerahkan deviden kepada pemerintah kota (pemkot) setempat.

"Capaian BUMD masih rendah di angka 24,09 persen. PDAM salah satu yang berkontribusi banyak. Kalau yang belum itu PT. SIER targetnya sekitar Rp 13,8 miliar dan RPH target Rp 246,8 juta masih 0 persen," tuturnya.

Untuk itu, Reni berharap pemkot segera melakukan evaluasi terhadap dua BUMD tersebut, agar capaian PAD di semester II 2024 bisa optimal.

"BUMD itu harapan kami ke depan memberikan kontribusi yang besar, tetapi juga harus diberikan kapasitas," tukasnya.

Diketahui, sektor pajak daerah menjadi penyumbang tertinggi untuk PAD Kota Surabaya dengan capaian  Rp 2,58 triliun dari target Rp 5,06 triliun atau setara 51,07 persen.

Kemudian disusul sektor retribusi daerah yang sudah mencapai sebesar Rp 142,8 miliar atau 36,32 persen dari target Rp 393,4 miliar. Selain itu, untuk lain-lain PAD yang sah tercapai 16,06 persen atau Rp 119,3 miliar dari target Rp 743,2 miliar. (*)

Reporter: Amanah | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.