MALANG (Lenteratoday) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang periode 2024-2029 memiliki anggota termudanya, M Dwicky Salsabil Fauza, yang kini berusia 24 tahun. Sebagai bagian dari generasi Z , ditegaskannya Gen-Z harus mampu menghadirkan warna baru dalam dunia politik Indonesia.
Ditemui usai pelantikan, Dwicky mengungkapkan rasa bangganya menjadi anggota DPRD termuda, meskipun ia tidak ingin terlalu larut dalam euforia.
"Ya, pastinya bangga, tetapi saya tidak terlalu me-euforiakan hal itu. Karena di periode sebelumnya juga ada perwakilan generasi muda di DPRD, seperti Mas Gagah, Mas Rendy, dan Mas Rimzah yang waktu itu juga seumuran dengan saya ketika menjabat," ujar Dwicky, Sabtu (24/8/2024).
Dwicky berharap dapat segera beradaptasi dan berkolaborasi dengan anggota dewan yang lebih senior. Menurutnya, banyak agenda penting yang menanti, seperti pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) APBD 2025 yang harus segera dilaksanakan setelah pembentukan Alat Kelengkapan DPRD (AKD).
"Saya mengharapkan, saya bisa langsung klop dengan anggota dewan yang sudah senior-senior. Karena banyak agenda yang akan menanti. Seperti yang dikatakan ketua tadi, ada pembahasan yang harus disegerakan yakni KUA APBD 2025," tambahnya.
Dwicky juga mengungkapkan, menjadi anggota legislatif merupakan impian yang sudah lama dicita-citakannya. Sebagai bagian dari generasi Z yang semakin banyak terlibat dalam dunia politik, ia merasa kehadiran generasi muda di parlemen memberikan warna baru bagi politik Indonesia.
"Memang ini impian saya. Dan sekarang ini, gen-Z saya kira sudah banyak yang melek dan bahkan maju langsung dalam dunia politik. Karena itu memang menjadikan warna baru di dunia perpolitikan Indonesia. Saya harap, saya juga bisa menjadi warna baru sebagai dan mewakili Gen-Z di DPRD Kota Malang ini," tutur pria yang juga mahasiswa aktif di Universitas Brawijaya (UB) Program Studi Perpajakan ini.
Lebih lanjut, Dwicky menegaskan sebagai anggota legislatif muda, ia akan fokus pada aspirasi anak muda yang mungkin tidak selalu dipahami oleh anggota dewan yang lebih senior. Ia berkomitmen untuk mendorong pengembangan ekonomi kreatif dan pembangunan yang relevan dengan semangat anak muda di Kota Malang.
Di sisi lain, Dwicky juga menyadari bahwa terjun dalam dunia politik memiliki biaya yang tidak sedikit. Namun, dirinya meyakini keterlibatan anak muda dalam politik tidak harus terjebak dalam pragmatisme. Ia percaya, suara masyarakat, terutama generasi muda, tidak mudah dibeli.
Dwicky menambahkan, kunci keberhasilan seorang anggota dewan adalah kemampuannya untuk turun langsung ke masyarakat dan mendengarkan apa yang menjadi kebutuhan serta harapan warga. "Yang paling penting adalah bagaimana kita membawa aspirasi masyarakat dan turun langsung ke masyarakat. Itu kuncinya," pungkasnya.
Reporter: Santi Wahyu/ Editor: widyawati
.jpg)
