
TERNATE (Lenteratoday) - Pencarian korban banjir bandang di Rua, Ternate, Maluku Utara terus dilakukan, sampai hari ini sudah 18 orang ditemukan meninggal dunia.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyatakan operasi pencarian korban banjir bandang di Rua, Ternate, Maluku Utara belum berakhir atau terus dilakukan sampai, Sabtu(31/8/2024).
"SOP masa pencarian korban dalam situasi bencana, karena masih ada korban hilang adalah 7x24 jam," kata Abdul Muhari, Kamis(29/8/2024).
Menurut dia, operasi pencarian korban banjir tersebut sempat dihentikan kemarin, Rabu(28/8/2024) siang tapi sifatnya hanya sementara. Karena menunggu hujan reda, setelah itu personel tim SAR gabungan didukung alat berat kembali melanjutkan operasi hari ini.
"Sejauh ini tinggal satu warga yang belum berhasil ditemukan, sejak bencana tersebut terjadi," ujarnya.
Bencana banjir bandang melanda Kelurahan Rua, Ternate, pada, Minggu(25/8/2024) pukul 03.30 WIT, setelah wilayah itu diguyur hujan deras dalam waktu lama.
Berdasarkan data tim Pusdalops BNPB, bencana tersebut mengakibatkan sebanyak 18 orang korban meninggal dunia, 8 luka-luka, dan 185 orang warga terpaksa mengungsi di SMKN 4 Ternate.
Banjir yang membawa material lumpur tanah, pasir, dan bebatuan dari Gunung Gamalama itu, juga menyebabkan kerusakan berat sebanyak 25 rumah dan satu mushola, serta memutus beberapa meter jalan penghubung.
BNPB menjamin kebutuhan dasar setiap korban terpenuhi secara cukup selama masa tanggap darurat, dan berusaha untuk mempercepat upaya normalisasi lingkungan termasuk memperbaiki setiap rumah warga yang rusak bekerja sama dengan Pemerintah Kota Ternate dan Provinsi Maluku Utara.
Sumber: Antara/Editor: Ais