
KEDIRI (Lenteratoday) - Guru pendamping khusus sekolah inklusi TK, SD, dan SMP di Kota Kediri kembali diingatkan siswa di sekolah inklusi, termasuk yang memiliki kebutuhan khusus, mendapat kesempatan belajar setara di lingkungan pendidikan reguler.
Hal ini disampaikan Pj Wali Kota Kediri Zanariah saat memberikan arahan kepada guru pendamping khusus sekolah inklusi TK, SD, dan SMP. Arahan disampaikan saat Focus Group Discussion (FGD) Guru Pendamping Khusus Sekolah Inklusi Jenjang TK, SD, dan SMP Kota Kediri di Aula Ki Hajar Dewantara Dinas Pendidikan (Dindik), Kamis (12/9/2024).
FGD ini kerjasama Dindik, Dewan Pendidikan, dan Unit Layanan Disabilitas. Sesuai data Dindik Kota Kediri saat ini ada sekolah inklusi sebanyak 41 TK, 36 SD, dan 18 SMP.
Penambahan sekolah inklusi ini juga didorong dengan adanya Permendikbudristek No.48/2023 tentang akomodasi yang layak untuk peserta didik penyandang disabilitas pada satuan pendidikan anak usia dini formal, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Peraturan ini juga menjadi pedoman Unit Layanan Disabilitas. "Tentu dengan peningkatan penerapan pendidikan inklusi di berbagai sekolah menjadi penting. Untuk melibatkan guru-guru pendamping khusus dalam diskusi mendalam mengenai praktik terbaik, tantangan, dan kebutuhan," ujarnya.
Pj Wali Kota Kediri menjelaskan sejak 2017 hingga saat ini pasti ada banyak pengalaman yang dirasakan para guru pendamping khusus. Dalam melaksanakan sekolah inklusi baik itu tantangan, hambatan, sekaligus strategi dan praktik terbaik yang ditemukan secara otodidak atau hasil brainstorming bersama.
Mungkin selama ini collecting pengalaman dan penerapan strategi hanya berkutat di internal sekolah. Sehingga ada perbedaan treatment di masing-masing sekolah. Maka melalui FGD ini para guru pendamping khusus dapat berbagi cerita dalam mengelola kelas. Hal ini supaya pengalaman dan strategi ini dapat melahirkan metode pembelajaran tepat di seluruh sekolah inklusi di Kota Kediri.
"Selain sharing session nanti juga ada sosialisasi dari Tim Unit Layanan Disabilitas. Saya harap seluruh peserta berpartisipasi aktif. Semoga dari FGD ini menghasilkan rekomendasi konstruktif dan kebutuhan apa saja yang perlu segera dipenuhi," jelasnya.
Pada kesempatan ini, Zanariah menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung terealisasinya sekolah inklusi di Kota Kediri. Terutama pada guru pendamping khusus. Diharapkan serangkaian upaya yang telah dilakukan dapat mempermudah langkah dalam mengoptimalkan layanan sekolah inklusi.
"Terima kasih atas dedikasi yang telah dicurahkan dengan memberi pengajaran terbaik untuk para peserta didik. Kami memahami ini pasti bukan hal yang mudah dan tantangan pun beragam. Besar harapan kita semua Kota Kediri senantiasa menjadi kota ramah anak tercipta suasana kesetaraan menjadi rumah yang nyaman," pungkasnya.
Dalam kesempatan ini, Pj Wali Kota Kediri juga memberikan santunan. Turut hadir, Kepala Dindik Kota Kediri Anang Kurniawan, Ketua Dewan Pendidikan Dyah Aziastuti, Ketua YLPA Heri Nurdianto, jajaran Tim Unit Layanan Disabilitas, dan tamu undangan lain. (*)
Reporter : Gatot Sukarno | Editor : Lutfiyu Handi