
KEDIRI, (Lenteratoday) - Calon Bupati (Cabup) nomor urut 2 di Pilkada serentak 2024 Kabupaten Kediri Hanindhito Himawan Pramana wacanakan program trade in atau penukaran gratis tabung gas 5 kg sebagai solusi menangani kelangkaan LPG 3 kg atau lebih dikenal dengan tabung melon.
Wacana tersebut disampaikan cabup yang akrab disapa Mas Dhito ini saat kampanye dialogis bareng bersama Badan Usaha Miliki Desa Bersama (BUMdesma), di Wisata Pancar Wonotirto, Desa Gayam, Kecamatan Gurah, Rabu (9/10/24) siang.
Dia menjelaskan, ada sejumlah sektor tidak diizinkan menggunakan tabung gas melon. Terutama bagi pelaku usaha non-UMKM dan konsumen yang tidak termasuk kategori pengguna gas bersubsidi.
Sebagaimana termuat di Keputusan Menteri ESDM No. 37.K/MG.01/MEM.M/2023, kategori yang dimaksud meliputi sektor perhotelan, restoran, usaha laundry, usaha pembatikan, peternakan, pertanian, tani tembakau, jasa las.“(Tapi) yang paling banyak menyerap adalah sektor peternakan,” ungkap Mas Dhito.
Seperti diketahui, para peternak membutuhkan stok tabung gas LPG 3 kg tersebut untuk menghangatkan unggas di malam hari. Setidaknya, secara keseluruhan stok gas melon menjadi berkurang sekitar 10 persen setiap bulan.
Fenomena ini diakui Usman, (59), Warga Desa Sumberagung, Kecamatan Plosoklaten. Peternak ayam daging ini mengaku menjadi pengguna aktif tabung gas melon untuk kebutuhan peternakan miliknya.
Lebih lanjut, Usman mengungkapkan alasan di balik pemakaian gas subsidi itu sebagai antisipasi. Pasalnya, tak sedikit di kalangan peternak yang mengalami gulung tikar akibat perbandingan antara modal usaha dengan harga jual yang tidak seimbang. “Sekarang peternak di Kecamatan Plosoklaten hampir 80 persen gulung tikar karena modalnya tidak nutut,” ungkap Usman.
Usman mengaku berprofesi sebagai peternak ayam daging sejak 2014. Hingga di 2024, kini mempunyai sebanyak 12.000 ekor ayam ternak. Bahkan, dalam sehari peternakan miliknya bisa menghabiskan 16 tabung elpiji melon.
Dalam kesempatan dialog dengan cabup nomor urut 02 tersebut, Usman menanyakan solusi untuk para peternak bila larangan penggunaan gas melon semakin diperketat. Pasalnya, Usman tidak ingin bernasib serupa dengan peternak yang telah bangkrut.
"Kendala di tabung gas. Kalau saya disuruh pakai non subsidi jelas bangkrut. Maka bagaimana solusinya agar pedagang bisa melanjutkan usaha?,” tanya Usman.
Menjawab pertanyaan Usman, Mas Dhito menyebut bakal memberlakukan skema trade in bagi kalangan peternak. Dijelaskan, program trade in tersebut akan diterapkan melalui tabung gas 3 kg yang akan ditukar secara gratis menjadi tabung gas 5 kg.
Selain itu, pihaknya juga telah merumuskan berbagai strategi untuk mengatasi persoalan tersebut. Termasuk mengatur ulang sistem penggunaan tabung gas melon di sektor pertanian dan menata sistem penyaluran gas elpiji dari agen ke pangkalan. “Jadi kita atur ritmenya,” tegas calon bupati petahana tersebut. (*)
Reporter: Gatot Sunarko | Editor: Lutfiyu Handi