
JAKARTA (Lenteratoday) - Kemiskinan ekstrem masih menjadi perhatian serius kementerian sosial. Untuk itu, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mentargetkan kemiskinan ekstrem turun menjadi nol persen dalam waktu dua tahun mendatang.
Gus Ipul menyatakan bahwa akan sekuat tenaga berjuang memerangi kemiskinan ekstrem. Terlebih saat ini tinggal menyisakan 0,83 persen dari penduduk Indonesia. "Targetnya dalam dua tahun ke depan ini, sekuat tenaga kita berjuang untuk menurunkan kemiskinan ekstrem sampai nol persen dari 0,83 sekarang," katanya dalam konferensi pers bersama Menteri Kependudukan dan Keluarga Berencana (Mendukbangga) Wihaji di Gedung Kemensos di Jakarta, Selasa (5/11/2024) malam.
Sementara itu, kemiskinan juga menjadi perhatian Kemensos. Di mana Gus Ipul mentargetkan dalam lima tahun ke depan mamu bisa menembus angka di bawah enam persen. "Untuk kemiskinannya, dari sekarang 9,03 persen hasil rilis BPS yang terakhir, kita bisa turunkan mudah-mudahan dengan kerja keras, kerja bersama itu setidaknya bisa sampai enam persen ke bawah. Itu adalah target-target yang harus kita perjuangkan dalam beberapa tahun ke depan atau dalam lima tahun ke depan," ujar dia.
Untuk itu, Kemensos dan Kemendukbanggga akan melakukan kolaborasi. Di mana, Kemensos memiliki data kesejahteraan sosial, sedangkan Kemendukbangga memiliki data di bidang kependudukan dan pembangunan keluarga yang akan diintegrasikan dalam data tunggal terpadu.
"Presiden telah memberikan arahan, nanti semua data yang ada di setiap kementerian, khususnya yang berada di tempat kami berdua ini bisa diintegrasikan oleh BPS dengan arahan dari Bappenas, setelah dicek satu persatu, diintegrasikan, akan dikembalikan lagi kepada kami berdua " katanya.
Sementara itu, Mendukbangga Wihaji menyatakan bahwa perintah Presiden Prabowo Subianto yakni menghilangkan ego sektoral dan meningkatkan kerja sama untuk saling mendukung, utamanya terkait dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Karena yang kita urus kebetulan mulai dari pra-pengantin, kemudian hamil, balita, sampai lansia, itu urusan kita karena kita pembangunan keluarga, tentu semangatnya adalah menciptakan generasi-generasi emas yang itu menjadi cita-cita kita semua," ujar dia.
Dia menandaskan bahwa Kemendukbangga akan meningkatkan kolaborasi bersama Kemensos secara teknis sehingga ke depan kerja sama segera berjalan secara cepat, efektif, efisien, dan langsung aksi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sejak 2014 persentase penduduk miskin ekstrem di Indonesia terus mengalami tren penurunan dari 6,18 persen menjadi sebesar 0,83 persen atau sekitar 2,3 juta orang per Maret 2024. (*)
Sumber : Antara | Editor : Lutfiyu Handi