
KUPANG (Lenteratoday) - Seekor mamalia jenis paus sperma mati terdampar di pesisir pantai Pindu Hurani Tabundung Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Paus itu diperkirakan terdampar pada Selasa (5/11/2024).
Kepala Balai Konservasi Kawasan Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Imam Fauzi mengatakan saat ini tim BKKPN telah berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT untuk mengecek kondisi paus tersebut.
“Saat ini masih ditangani oleh tim di lapangan. Lokasinya jauh dan susah sinyal sehingga kami juga belum data lengkap,” katanya, Rabu (6/11/2024).
Jika dilihat dari fisik serta kondisi paus yang terdampar itu, lanjut Imam, belum mengalami pembusukan, maka diperkirakan baru satu hari mati.
“Kalo lihat fisiknya belum mengalami pembusukan, hitungannya mungkin sekitar baru satu harian mati,” ujar dia.
Saat ini ujar dia, kondisi paus sperma masih di lokasi, dan masih menunggu informasi terbaru dari tim yang berangkat ke lokasi. Terkait ukuran panjang dan lebar paus tersebut juga ujar dia, tim masih melakukan pendataan.
Dia berharap agar masyarakat atau nelayan tidak mengkonsumsi mamalia yang terdampar dan mati tersebut, karena dilindungi oleh undang-undang. (*)
Sumber : Antara | Editor : Lutfiyu Handi