22 April 2025

Get In Touch

Ledakan Beirut: Dubes RI Nyatakan Belum Ada Indikasi Kesengajaan

Bangunan yang hancur akibat ledakan besar di gudang yang menyimpan bahan peledak di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) -Ant
Bangunan yang hancur akibat ledakan besar di gudang yang menyimpan bahan peledak di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) -Ant

DutaBesar RI untuk Lebanon Hajriyanto Y. Thohari mengatakan spekulasi yangberkembang adalah terjadinya kecelakaan yang menyebabkan ledakan dihanggar. 

"Belumada indikasi yang dilaporkan bahwa ledakan ini merupakan suatu kesengajaan.Tetapi tentu kita akan terus mengikuti progres investigasi ini. Sekarang lebihcenderung sebuah accident terhadap simpanan 2.700 ton amonium nitrat,"katanya dalam wawancara melalui salah satu saluran televisi Rabu (5/8/2020).

Sejauhini, belum ada temuan yang dapat disampaikan kepada publik secara resmi. 

PemerintahLebanon tengah melakukan investigasi yang berfokus pada kemungkinan adanyakecelakaan dalam gudang di pelabuhan Beirut yang menyimpan 2.700 tonamonium nitrat.

Sepertidiberitakan sebelumnya, pada 4 Agustus 2020, telah terjadi ledakan masif di Beirut,Lebanon pukul 18.02 waktu setempat, yang mengakibatkan lebih dari 78korban meninggal dan ribuan luka-luka. 

Adaratusan keluarga yang melaporkan kehilangan kontak dengan keluarganya. Lokasiledakan berdekatan dengan Downtown Beirut dan berjarak sekitar 7 km dari KBRIBeirut. 

Untukitu, Hajriyanto meminta 1.447 WNI yang berada di Lebanon agar  waspada danmenjauhi tempat keramaian dan tetap tinggal di rumah.

"Karenaini ledakan zat kimia yang begitu besar, maka WNI diharapkan mematuhiprotokol kesehatan dengan memakai masker dan rajin cuci tangan baik pakai sabundan hand sanitizer," ungkapnya.

Dilansirdari Aljazeera, Gubernur Beirut Marwan Abboud mengatakan sebanyaklebih dari 200.000orang kehilangan rumah akibat ledakan tersebut.

"Kamikehilangan 10 anggota Brigade Pemadam Kebakaran Beirut. Kerugian [materi]berkisar 3 miliar pound Lebanon - 5 miliar pound Lebanon dan mungkinlebih," ujarnya. 

Marwan Abboud mengungkapkan, laporan keamanan pada 2014 yang memperingatkan akan adanya kemungkinan terjadinya ledakan di ibukota Lebanon seiring material yang berisiko tinggi meledak belum disimpan di tempat yang aman bagi publik (Ist). 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.