TRENGGALEK (Lenteratoday) – Kabupaten Trenggalek mencatatkan pertumbuhan investasi yang signifikan, yakni sebesar 7 persen pada tahun 2024.
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), total investasi mencapai Rp 580 miliar meningkat 7 persen dari Rp 542 miliar pada tahun sebelumnya.
“Peningkatan ini cukup menggembirakan, selisihnya sekitar Rp 38 miliar dibandingkan tahun lalu,” ujar Kepala DPMPTSP Trenggalek, Edi Santosa, Kamis(26/12/2024).
Ia menjelaskan lima sektor utama yang memberikan kontribusi besar terhadap investasi adalah perdagangan, industri, pertanian umum, pariwisata, dan energi sumber daya mineral (ESDM), khususnya melalui keberadaan SPBU. Namun, meskipun mencatatkan pertumbuhan, Trenggalek masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam menarik investor.
“Kondisi saat ini membuat kami harus lebih inovatif, apalagi tren investasi mulai beralih ke sektor hijau,” katanya.
Edi juga mengakui bahwa infrastruktur menjadi salah satu kendala utama, dalam mengembangkan potensi Trenggalek menjadi pusat ekonomi industri.
“Kami belum memiliki akses seperti daerah lain, misalnya Gresik atau Pasuruan yang sudah didukung infrastruktur seperti jalan tol. Ini membuat kami lebih sulit bersaing,” terangnya.
Selain itu, kawasan industri di Trenggalek juga masih berada pada tahap sentra industri dan belum bisa digunakan secara maksimal. Meski begitu, pemerintah daerah tetap optimis dan berencana mendorong investasi hijau sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).
“Ke depan, kami akan fokus membuka peluang di sektor ekonomi hijau untuk mendukung pembangunan berkelanjutan,” tutup Edi.
Ia juga menyebutkan rencana investasi jangka panjang akan diatur melalui Peraturan Daerah (Perda), tentang Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) yang saat ini sedang disusun.
Reporter: Herlambang/Editor: Ais
.jpg)
