SURABAYA (Lenteratoday)- Karena adanya perbedaan Waktu, maka perayaan tahun baru pada tengah malam atau pada pukul 00.00 waktu setempat bisa berbeda-beda antara satu negara dengan negara lain. Sehingga, ada negara yang paling pertama dan paling terakhir merayakan perhatian tahun itu.
Dilansir dari Time and Date, negara yang paling pertama merayakan tahun baru, yaitu Kiribati, khususnya di wilayah Kiritimati. Jika dilihat dari zona Waktu Indonesia Barat (WIB), Kiribati, khususnya di Kiritimati, sudah memasuki 1 Januari 2025 sejak Selasa (31/12/2024) pukul 17.00 sore.
Sedangkan wilayah yang paling terakhir merayakan tahun baru adalah dua pulau di bawah kendali Amerika Serikat, yakni Pulau Baker dan Pulau Howland. Kedua wilayah itu baru akan memasuki 1 Januari 2025 jika Jakarta menunjukkan pukul 19.00 malam pada Rabu (1/1/2025).
Dengan perbedaan waktu ini, dapat dilihat bahwa Kiritimati (Kiribati) dan Pulau Baker-Pulau Howland memiliki beda waktu 26 jam.
Sedangkan di Indonesia punya 3 zona waktu, sehingga warganya tidak berbarengan merayakan malam pergantian tahun. Wilayah Indonesia Timur seperti Papua melaksanakan perayaan tahun baru lebih dulu. Kemudian disusul wilayah Indonesia tengah dan kemudian wilayah Indonesia Barat.
Perbedaan waktu perayaan ini pada dasarnya karena adanya variasi pada zona waktu negara-negara di dunia. Format waktu yang digunakan secara internasional yaitu Greenwich Mean Time (GMT). Format ini yang menjadi patokan negara mana yang memulai hari lebih dulu dari yang lainnya. (*)
Sumber : CNNIndonesia | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
