10 April 2025

Get In Touch

Wamentan Minta Petani Milenial Berperan Mencapai Target Produksi Pertanian

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono saat kunjungan kerja di Banyuwangi, Minggu (5/1/2025).
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono saat kunjungan kerja di Banyuwangi, Minggu (5/1/2025).

BANYUWANGI (Lenteratoday) - Kementerian Pertanian (Kementan) mentargetkan produksi pertanian dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan masyarakat pada 2025. Dengan demikian tidak perlu mengimpor empat komoditas pangan yakni beras, jagung, garam konsumsi dan gula konsumsi.

Dalam kunjungan kerja di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (5/1/2025), Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono berharap petani milenial turut berperan dalam pencapaian target produksi pertanian dalam negeri. "Banyuwangi merupakan daerah agraris dengan hasil pertanian yang besar. Banyuwangi juga dikenal memiliki inovasi di sektor pertanian, apalagi kini pelakunya banyak anak muda," katanya.

Wamentan Sudaryono juga mengapresiasi akselerasi program pertanian yang dilakukan Pemkab Banyuwangi, sehingga mendorong munculnya banyak anak muda yang tertarik berkecimpung di dunia pertanian dan berbagai sub sektornya.

"Banyuwangi merupakan daerah agraris dengan hasil pertanian yang besar. Banyuwangi juga dikenal memiliki inovasi di sektor pertanian, apalagi kini pelakunya banyak anak muda. Untuk itu kami siap mendukung program-program pertanian yang ada di Banyuwangi," kata Sudaryono didampingi Bupati Ipuk Fiestiandani, saat mengunjungi produksi dan pengemasan beras organik Banyuwangi, Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Sirtanio, Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh, Minggu (5/1/2025).

Sirtanio sendiri kini telah memasok beras organik di 18.000 supermarket di seluruh Indonesia. Beras organik Banyuwangi juga ekspor ke beberapa negara, yakni Amerika Serikat, China, dan Italia.

Berbagai varietas beras organik itu telah didaftarkan sebagai padi asli Banyuwangi oleh Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi di Kementerian Pertanian, dan telah mendapatkan sertifikat organik dari lembaga terkait

Dalam kunjungannya itu, selain melihat langsung produksi beras organik, Sudaryono juga bertemu dengan para petani muda Banyuwangi. Sudaryono menyemangati para petani muda itu untuk terus memajukan dunia pertanian.

Sudaryono mengaku senang banyak anak-anak muda Banyuwangi yang terjun ke dunia pertanian. Ini terlihat dengan banyaknya anak muda Banyuwangi yang masuk dalam program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) Kementerian Pertanian. Terdapat sekitar 9000 anak muda Banyuwangi yang terlibat dari total 200 ribu anak muda telah tergabung dalam program tersebut.

Bahkan menurut dia, Banyuwangi termasuk salah satu daerah dengan akselerasi terbaik untuk program YESS.

Tercatat sekitar 9.000 anak muda di Banyuwangi yang terlibat dari total 200 ribu anak muda telah tergabung dalam program tersebut.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menyampaikan terima kasih kepada Wamentan karena telah mendukung dan menyemangati para petani muda di Banyuwangi. "Banyuwangi sudah memulai itu dengan program Jagoan Tani, yang merupakan program inkubasi bagi para petani muda. Kami berharap ke depan akan ada lebih banyak pilihan bagi anak muda untuk mengembangkan dunia pertanian," ujarnya.

Bupati Ipuk menambahkan bahwa Banyuwangi terus mendorong petani menerapkan sistem pertanian terintegrasi dengan budi daya secara organik.

"Sudah terbukti bahwa produk organik saat ini sangat diminati. Dari segi ekonomi, juga lebih menguntungkan. Oleh karena itu, kami terus mendorong para petani untuk menerapkan sistem pertanian terintegrasi," katanya. (*)

Sumber : Rls| Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.