03 April 2025

Get In Touch

Mudahkan Guru Buat Modul Belajar, Mahasiswa Unair Kenalkan AI Sahabat Guru

Guru MI Nurul Ulum mempraktikan penggunaan AI untuk menyusun modul pembelajaran.
Guru MI Nurul Ulum mempraktikan penggunaan AI untuk menyusun modul pembelajaran.

SURABAYA (Lenteratoday) - Kurikulum merdeka menjadi tantangan baru bagi para guru dalam mendidik siswa. Pasalnya, guru dituntut untuk dapat menyelesaikan capaian pembelajaran dengan menyusun modul ajarnya sendiri.

Guna mendukung proses belajar tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata - Belajar Bersama Komunitas (BBK) 5 Universitas Airlangga (Unair) melakukan kegiatan di MI Nurul Ulum, Desa Gumeng, Gresik lewat program kerja AI Sahabat Guru.

Kegiatan ini menggandeng organisasi non-profit yang bergerak di bidang pendidikan, Kupuku Indonesia sebagai mitra.

Koordinator kegiatan, Albert Rafael mengatakan,  inovasi dalam integrasi kecerdasan buatan (AI) ini  dapat mempermudah para guru menyelesaikan kewajiban administrasi yang berkaitan dengan implementasi kurikulum merdeka. 

Dalam hal ini guru diberikan kewajiban menyusun modul ajarnya sendiri yang berisi capaian pembelajaran (CP), tujuan pembelajaran (TP) serta alur tujuan pembelajaran (ATP) . 

“Dalam integrasi AI ke sekolah, kami memberikan terobosan baru dalam menyusun CP, TP maupun ATP dengan bantuan AI. Tentunya untuk mendapatkan hasil yang spesifik diperlukan prompt yang tepat. Workshop ini bertujuan agar guru lebih paham cara penggunaan prompt AI yang detail dan sesuai dengan kebutuhan,” tuturnya, Jumat (17/1/2025).

Dalam program kerja ini, guru dikenalkan dengan beberapa platform digital yang menyediakan layanan AI seperti Perplexity, Chat GPT sampai dengan Canva.

Setelahnya guru diajak untuk membuat prompt yang sesuai dengan modul ajar yang ingin dibuat dan implementasi modul dalam bentuk materi dilakukan dengan bantuan canva untuk membuat presentasi.

“Dalam program ini guru tidak hanya dikenalkan dengan AI untuk mencari materi apa saja yang akan disampaikan dalam pembelajaran. Namun juga solusi dari permasalahan riil kondisi siswa di kelas yang kurang kondusif serta memberikan rekomendasi metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi yang ada,” jelasnya.

Albert menyebut, para guru sangat antusias dalam mengikuti program ini. Pengenalan AI untuk memudahkan beban administrasi itu disambut baik oleh para guru di MI Nurul Ulum. 

Respon positif itu ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan para guru terkait penggunaan AI.

“Melalui program ini, banyak guru yang merasa terbantu dalam meringankan beban administrasinya. Beberapa guru menyampaikan betapa mudahnya dalam menyusun modul ajar menggunakan bantuan AI. Selain itu, banyak guru yang bersemangat untuk mengaplikasikan metode ini secara langsung di kelas,” tutupnya. (*)

Reporter: Amanah | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.