22 April 2025

Get In Touch

Halte Bus di Seoul Dirancang Lindungi Penumpang dari Corona

Ruang transparan sebuah halte bus di Seoul (The Korea Herald)
Ruang transparan sebuah halte bus di Seoul (The Korea Herald)

Ruangantransparan smart shelter atau halte bis pintar di Seouldilengkapi dengan alat pendingin udara dan alat sterilisasi ultraviolet untukmembersihkan dan mendinginkan udara, kamera pengawas, dan layar digital untukmemberitahu penumpang kapan bus tiba.

Halte bus pintar itu hadir di jalan-jalan keberadaannya dirancang untuk melindungi penumpang dari terik matahari, hujan deras, bahkan virus corona.

Halteitu juga dilengkapi hand sanitizer dan tersedia tempat mengisidaya laptop atau telepon genggam serta Wi-Fi gratis.

"Tadinyasaya kurang nyaman karena harus diperiksa suhu tubuhnya sebelum masuk, tapiternyata tidak butuh waktu lama," kata Park Sung-yeon, mahasiswa 25 tahunseperti dikutip Reuters, Sabtu (14/8/2020).

"Sayaharap kita bisa punya lebih banyak tempat seperti ini sehingga kita bisamenghadapi virus corona."

Kameratermal di pintu memantau suhu tubuh penumpang. Hanya mereka yang suhu tubuhnyadi bawah 37,5 derajat Celcius yang boleh masuk. Kamera terpisah dipasang lebihrendah khusus untuk anak-anak. Panel solar di atap menyediakan cadangan daya.

Biayapembangunan halte pintar ini 100 juta won atau setara dengan Rp1,2 miliar perunit.

"Kamijuga membagikan situasi terbaru secara langsung dengan kantor polisi dan kantorpemadam kebakaran menggunakan CCTV cerdas, bel peringatan, dan sensor noise AI.Jadi, kita bisa merespons kejadian darurat secara cepat," kata KimHwan-gyun, penanggung jawab halte di daerah Seongdong.

Sepuluhhalte telah dipasang di distrik Seongdong, Seoul timur. Kolaborasi teknologimutakhir ini merupakan hasil kolaborasi kantor distrik setempat dengan LGElectronics yang dirilis bulan ini.

Haltebus pintar kini hadir di jalan-jalan ibu kota Korea Selatan. Keberadaannyadirancang untuk melindungi penumpang dari terik matahari, hujan deras, bahkanvirus corona.

Ruangantransparan smart shelter di Seoul dilengkapi dengan alatpendingin udara dan alat sterilisasi ultraviolet untuk membersihkan danmendinginkan udara, kamera pengawas, dan layar digital untuk memberitahupenumpang kapan bus tiba.

Halteitu juga dilengkapi hand sanitizer dan tersedia tempat mengisidaya laptop atau telepon genggam serta Wi-Fi gratis.

"Tadinyasaya kurang nyaman karena harus diperiksa suhu tubuhnya sebelum masuk, tapiternyata tidak butuh waktu lama," kata Park Sung-yeon, mahasiswa 25 tahunseperti dikutip Reuters, Sabtu (14/8/2020).

"Sayaharap kita bisa punya lebih banyak tempat seperti ini sehingga kita bisamenghadapi virus corona."

Kameratermal di pintu memantau suhu tubuh penumpang. Hanya mereka yang suhu tubuhnyadi bawah 37,5 derajat Celcius yang boleh masuk. Kamera terpisah dipasang lebihrendah khusus untuk anak-anak. Panel solar di atap menyediakan cadangan daya.

Biayapembangunan halte pintar ini 100 juta won atau setara dengan Rp1,2 miliar perunit.

"Kamijuga membagikan situasi terbaru secara langsung dengan kantor polisi dan kantorpemadam kebakaran menggunakan CCTV cerdas, bel peringatan, dan sensor noise AI.Jadi, kita bisa merespons kejadian darurat secara cepat," kata KimHwan-gyun, penanggung jawab halte di daerah Seongdong.

Sepuluhhalte telah dipasang di distrik Seongdong, Seoul timur. Kolaborasi teknologimutakhir ini merupakan hasil kolaborasi kantor distrik setempat dengan LGElectronics yang dirilis bulan ini (Ant).

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.