02 April 2025

Get In Touch

Akademisi Unair Sebut Lelang Jabatan Pemkot Bisa Jadi Percontohan Kabupaten/Kota Lain

Pemaparan visi-misi dalam lelang jabatan Pemkot Surabaya.
Pemaparan visi-misi dalam lelang jabatan Pemkot Surabaya.

SURABAYA (Lentera)- Ketua Program Studi S3 Pengambangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof. Dr. Fendy Suhariadi, M.T., Psikolog menyambut baik upaya Pemkot Surabaya yang melakukan lelang jabatan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN).

Dalam tahap pertama lelang jabatan, para kandidat harus mempaparan visi-misi mereka dan menunjukkan gagasan terbaiknya untuk kemajuan kota.

Menurut Fendy, paparan proposal visi-misi inovasi pejabat pemkot sangat bagus diterapkan. Ia menuturkan kegiatan ini menjadi terobosan baru di instansi pemerintahan. 

“Ini baru pertama mungkin ya, bahwa seleksi pimpinan ini disiarkan melalui youtube secara langsung sehingga semua masyarakat Surabaya tahu. Jadi ini benar-benar terobosan, supaya masyarakat tahu cara kepala dinas ini nanti seperti apa modelnya,” kata Fendy, Sabtu, (8/3/2025).

Dosen Senior di Departemen Psikologi Industri dan Organisasi ini menyebut, proposal visi-misi yang diinisiasi oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bisa dijadikan contoh dan diterapkan di pemerintahan daerah lainnya.

“Ini contoh bagus ya, bisa dipakai di pemerintah kota, provinsi atau dan lainnya. Karena ini sangat terbuka sekali kan, dan masyarakat bisa mengetahui jadi sangat bagus sekali,” sebutnya.

Sementara itu, Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair), Sulikah Asmorowati, S.Sos., M.Dev.St, Ph.D mengungkapkan, lelang jabatan menggunakan cara memaparkan proposal visi-misi yang dilakukan oleh Wali Kota Eri Cahyadi ini sangat baik untuk pembangunan Surabaya ke depan. 

“Saya kira sangat bagus sekali, biasanya birokrasi itu kan enggan untuk berinovasi ya, secara teori mereka akan senang menggunakan tatanan yang sudah mapan. Tapi, dengan adanya ini, setiap kepala dinas akan tertantang untuk berinovasi dan berkreasi,” kata Sulikah. 

Dengan cara ini, nantinya setiap kepala PD juga akan terus mengkaji setiap permasalahan sehingga bisa menyelesaikan sebuah permasalahan itu dengan cara inovatif dan pastinya berbeda dari sebelumnya. 

Sulikah mengungkapkan jika kegiatan seperti ini bisa menjadi percontohan oleh pemerintahan di daerah lain.

“Bisa sebenarnya, dan malah harus ya. Karena saya sendiri di Fisip pun inginnya seperti ini juga, jadi sekali lagi akan menantang yang menjabat untuk berpikir kreatif dan memikirkan ke depan manfaat untuk masyarakat itu apa. Jadi semua harus serba output base, outcome base, kemudian data driven, targetnya segini, dan pencapaian haru begini sehingga harus visible, dan semua harus ada data,” pungkasnya. 

Reporter: Amanah/Co-Editor: Nei-Dya

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.