KOLOM (Lentera) -Menjelang Lebaran 2025, saya membeli sebuah Spikoek khas Mojokerto berukuran sedang. Saya memang selalu membeli Spikoek di toko ini jika sedang bepergian ke Mojokerto karena sudah jadi langganan. Namun, kali ini merasakan hal yang berbeda.
Ketika membuka kemasan dan mengiris kue itu, betapa terkejutnya saya. Ada dua helai rambut terselip di dalam kue. Padahal, Spikoek ini bakal menjadi suguhan istimewa.
Dengan perasaan sedikit kecewa, saya memotret temuan itu dan menghubungi nomor telepon yang tertera di kotak bungkusnya. Saya menyampaikan keluhan soal kebersihan, sekaligus mengingatkan agar kualitas tetap dijaga.
Tak disangka, tak lama berselang, saya mendapat balasan telpon langsung dari pemiliknya, Nyonya Ine. Dalam nada penuh penyesalan, beliau meminta maaf dan menawarkan untuk mengganti Spikoe yang bermasalah. Ketulusan dalam kata-katanya begitu terasa, hingga saya tak ragu memberikan alamat saya di Gresik.
Hari ini, Kamis (3/4/2025) sebuah bingkisan itu tiba. Diantar kurir yang sangat sopan. Spikoe pengganti yang dijanjikan Nyonya Ine telah sampai, dibungkus rapi dengan sentuhan perhatian.
Sungguh, ini bukan sekadar kue pengganti—ini adalah cerminan kebaikan dan integritas yang kini semakin langka, terutama di tengah maraknya toko (online) yang seringkali abai pada pelanggan.
Saya menuliskan cerita ini dengan hati penuh kekaguman. Di zaman yang serba cepat ini, masih ada pengusaha seperti Nyonya Ine yang menempatkan kepuasan pelanggan di atas segalanya. Bisnis yang dibangun dengan hati seperti ini, Insyaallah, tak hanya abadi di dunia, tetapi juga menjadi bekal berharga di akhirat.
Terima kasih, Nyonya Ine, atas pelajaran tentang ketulusan yang Anda hadirkan melalui sebuah Spikoek.
Jadi, jangan ragu-ragu untuk membeli Spikoek Mojokerto yaa. Alamatnya di Jl. P.B. Sudirman 86 Mojokerto, Jawa Timur (*)
Penulis: Tri Andhi Suprihartono, pengusaha tinggal di Gresik|Editor: Arifin BH
.jpg)
