GRESIK (Lentera) -Sedan BMW bernopol P 805 INI terjun dari ujung Tol Krian-Gresik yang belum jadi.
Mobil yang ditumpangi 2 orang tersebut, yakni sopir dan 1 penumpang itu melayang dari ujung tol setinggi 5 meter lalu mendarat di Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo, Gresik lalu menabrak pulau jalan di deretan Eksit Tol Kebomas.
Pertanyaannya, bagaimana bisa BMW itu masuk ke jalur tol yang belum tersambung padahal sudah ada pembatas atau barrier beton agar tidak ada kendaraan yang masuk ke lokasi itu?
Malam itu, Moch Rudie Heru Komandono (62), warga Benowo Surabaya selaku sopir BMW dan Endang Sri Wahyuni (48) warga Babatan Mukti Wiyung Surabaya yang berada di kursi depan samping sopir diduga nekat masuk ke jalur yang belum terhubung melalui celah barrier.
Hal ini disampaikan oleh Kasat Lantas Polres Gresik AKP Rizki Julianda. Ada dugaan bahwa Heru yang mengemudikan mobil itu mengikuti petunjuk dari Google Maps yang mengarahkannya masuk ke dalam tol tersebut.
"Meski ada barrier, pengemudi menerobos karena ada celah yang cukup dimuat satu mobil," kata Rizki, mengutip detik.
Barrier beton itu terpasang sekitar 1 km sebelum Gate Bunder. Namun di ujung barrier itu ada celah atau rongga yang cukup untuk satu mobil melintas.
Hanya saja, untuk masuk melalui celah itu tidak mudah, mobil harus menikung 90 derajat. Diduga BMW itu menerobos sela barrier itu hingga terjun bebas.
Selain itu, berdasarkan penelusuran melalui Google Maps, jalur tol Cerme arah Manyar yang belum tersambung itu sebenarnya tidak disarankan.
Saat hendak ke Manyar, Google Maps mengarahkan keluar Tol Bunder lebih dulu, bukan melintasi tol yang belum nyambung itu.
Meski ada sejumlah keanehan dalam kronologi yang ada, polisi tetap menyampaikan bahwa penyebab terjunnya mobil BMW itu karena pengemudi terlalu fokus melihat Google Map.
"Itu memang karena terlalu fokus melihat google map. Pengemudi masuk melalui sela barrier yang memang tidak tertutup semua di ujung arah pintu keluar gerbang tol," ujar Kanit Gakkum Polres Gresik Ipda Aswoko, Senin (7/4/2025).
Aswoko menambahkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelola Tol Krian-Bunder agar menutup celah itu dengan barrier beton sehingga akses ke tol yang belum nyambung itu sama sekali tertutup dan peristiwa serupa tidak terjadi lagi (*)
Editor: Arifin BH
.jpg)
