18 April 2025

Get In Touch

Atap Klub Malam 'Jet Set' Runtuh Hampir 100 Orang Tewas, Termasuk Penyanyi Terkenal dan Gubernur

Atap klub malam 'Jet Set' di Kota Santo Domingo, Republik Dominika yang runtuh menewaskan hingga hampir 100 orang, Selasa (8/4/2025) dini hari. (
Atap klub malam 'Jet Set' di Kota Santo Domingo, Republik Dominika yang runtuh menewaskan hingga hampir 100 orang, Selasa (8/4/2025) dini hari. (

SANTO DOMINGO (Lentera) - Atap sebuah klub malam 'Jet Set' di Santo Domingo, Ibu Kota Republik Dominika runtuh, hingga mengakibatkan hampir 100 orang tewas pada insiden tersebut, Selasa(8/4/2025) dini hari waktu setempat.

Tim penyelamat terus berusaha mencari dan menyelamatkan korban, pada Rabu dini hari 9 April 2025. Dilansir Arab News mengutip Tempo, Kamis (10/4/2025) insiden ini terjadi saat konser penyanyi populer Rubby Perez, salah satu dari hampir 100 orang yang tewas dalam musibah tersebut.

Petugas penyelamat terus melanjutkan upaya pencarian, yang kini lebih terbatas pada upaya menemukan jenazah dari reruntuhan setelah lebih dari 24 jam runtuhnya atap.

Penyanyi merengue Dominika yang terkenal, Perez tampil di klub malam 'Jet Set' untuk ratusan orang, ketika atap runtuh. Ia adalah salah satu, dari korban tewas, menurut manajernya.

Keluarga pengunjung klub berkumpul di sekitar lokasi bencana di ibu Kota Santo Domingo, saat tim penyelamat mengangkut korban luka ke rumah sakit dan menggunakan derek untuk membersihkan puing-puing.

“Kami punya beberapa teman di sini, keponakan, sepupu, beberapa teman, yang berada di reruntuhan,” kata Rodolfo Espinal, sambil menunggu informasi tentang orang-orang yang dicintainya.

Sekitar 370 personel penyelamat menyisir tumpukan batu bata, batang baja, dan lembaran timah yang runtuh untuk mencari korban selamat.

Seperti dilansir Al Jazeera, setidaknya 160 orang lainnya terluka dan sekitar 400 kru darurat masih berupaya menemukan korban selamat di antara reruntuhan sementara keluarga korban berkumpul di lokasi mencari orang yang mereka cintai, kata pihak berwenang.

Menurut pemerintah hampir 150 orang telah dibawa ke rumah sakit setempat, untuk mendapatkan perawatan. Penyebab runtuhnya atap masih dalam penyelidikan.

Di antara korban tewas juga terdapat mantan pemain Major League Baseball, Octavio Dotel dan Tony Blanco. Dotel yang berusia 51 tahun, diselamatkan dalam keadaan hidup tetapi kemudian meninggal karena luka-lukanya, demikian dilaporkan media lokal.

Foto hitam-putih Dotel dan gambar bendera Dominika diproyeksikan ke papan skor di Citi Field di New York, sebelum pertandingan Selasa antara New York Mets dan Miami Marlins.

"Damai bagi jiwanya," tulis Liga Bisbol Profesional Republik Dominika dalam unggahan media sosial terpisah yang memberi penghormatan kepada kedua mantan pemain tersebut.

Media lokal mengatakan ada sekitar 500 hingga 1.000 orang di klub tersebut, ketika insiden melanda, Selasa sekitar pukul 12:44 dini hari Selasa. Klub tersebut memiliki kapasitas untuk sekitar 1.700 orang.

Menurut laporan saksi mata, Perez berada di atas panggung ketika terjadi pemadaman listrik dan tiba-tiba atapnya runtuh. Putri Perez, Zulinka mengatakan kepada wartawan bahwa dia berhasil menyelamatkan diri setelah atap runtuh, tetapi suaminya tidak.

Presiden Dominika, Luis Abinader mengatakan diantara para korban juga ada Gubernur Provinsi Monte Cristi, Nelsy Cruz yang juga saudara perempuan dari mantan pemain bisbol Nelson Cruz, tujuh kali All-Star MLB. Luis mengumumkan tiga hari berkabung nasional.

Direktur Pusat Operasi Darurat setempat, Juan Manuel Mendez mengungkapkan hingga, Rabu(9/4/2025) dini hari jumlah korban tewas sementara, telah mencapai 98 orang.

"Tidak ada orang yang ditemukan hidup, sejak pukul 3:00 sore (Selasa)," kata Mendez dalam keterangan terbarunya.

"Selama masih ada harapan untuk hidup, semua pihak berwenang akan bekerja untuk menemukan atau menyelamatkan orang-orang ini," katanya sebelumnya.

Iris Pena, seorang wanita yang menghadiri acara tersebut mengatakan kepada televisi SIN bagaimana dia melarikan diri bersama putranya.

"Pada satu titik, tanah mulai berjatuhan seperti debu ke dalam minuman di atas meja," katanya.

“Sebuah batu jatuh dan memecahkan meja tempat kami berada, dan kami keluar,” kenang Pena. “Dampaknya sangat kuat, seperti tsunami atau gempa bumi.”

Puluhan anggota keluarga berbondong-bondong ke rumah sakit, untuk mendapatkan berita.

“Kami putus asa,” kata Regina del Rosa, yang saudara perempuannya hadir di konser tersebut, kepada SIN.

“Mereka tidak memberi kami berita, mereka tidak memberi tahu kami apa pun.”

Gambar dari helikopter memperlihatkan sebuah lubang besar di tempat atap klub itu dulu berada. Sebuah derek membantu mengangkat sebagian puing yang lebih berat sementara orang-orang bertopi baja menggali puing-puing.

Pihak berwenang telah mengeluarkan seruan bagi warga Dominika untuk menyumbangkan darah. Para seniman memberikan penghormatan kepada Rubby Perez di media sosial, dengan mantan rekannya Wilfrido Vargas mengatakan bahwa dia “hancur.”

"Sahabat dan idola genre kami telah meninggalkan kami," tulis Vargas.

"Maestro, betapa sakitnya ia meninggalkan kami," tulis penyanyi Puerto Rico Olga Tanon.

Halaman Instagram klub 'Jet Set' mengatakan bahwa klub tersebut telah beroperasi selama lebih dari 50 tahun, dengan pertunjukan setiap hari Senin hingga dini hari.

Posting terakhirnya sebelum acara Senin, 7 April 2025 mengundang para penggemar untuk datang dan "menikmati lagu-lagu hits terbaiknya (Perez) dan berdansa di klub malam terbaik di negara ini."

Pada Selasa, klub tersebut mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka bekerja "sepenuhnya dan transparan" dengan pihak berwenang. Runtuhnya Jet Set adalah salah satu tragedi terbesar yang dihadapi negara Karibia dan tujuan wisata utama tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

 

Editor: Arief Sukaputra

 

 

 

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.