16 April 2025

Get In Touch

Dukung Target Swasembada Pangan di Jatim, Kementerian PU Siap Alokasikan DAK Lebih Besar untuk Pengairan

Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo.
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo.

JAKARTA (Lentera) - Kementerian PU menegaskan komitmen pemerintah pusat mendukung target swasembada pangan melalui pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi di Jawa Timur (Jatim). Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, mengungkapkan bahwa percepatan infrastruktur irigasi dapat mewujudkan swasembada pangan Jatim.

Hanggodo menandaskan bahwa infrastruktur irigasi merupakan salah satu kunci utama untuk meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya padi, yang berperan penting dalam target produksi Gabah Kering Panen (GKP) Jawa Timur sebesar 12,6 juta ton pada 2025.

Sebagai bentuk dukungan, Kementerian PU siap mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang lebih besar, khususnya untuk sumber daya air yang menunjang pertanian.

Menurut Dody di Jakarta, bahwa Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi, serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi menjadi dasar kuat untuk mendukung daerah mencapai swasembada pangan.

“Dengan Inpres ini, kami memiliki payung hukum jelas untuk melakukan intervensi terhadap jaringan irigasi daerah, termasuk saluran tersier. Saya minta Bapak dan Ibu Bupati segera mengirimkan surat resmi terkait kebutuhan masing-masing agar bisa segera kami proses,” ujarnya dikutip dari antara, Selasa (15/4/2025).

Sebagai informasi, Menteri PU Dody Hanggodo melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama sejumlah bupati.

Khofifah mengapresiasi respons cepat Dody dan jajaran Kementerian PU. Ia mengatakan dukungan pusat sangat krusial agar target produksi gabah bisa tercapai.

“Kami sangat membutuhkan dukungan konkret dari Kementerian PU, khususnya dalam bentuk DAK sumber daya air, untuk mempercepat rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak dan mengembangkan saluran baru yang dibutuhkan petani,” kata Khofifah.

Sementara itu Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyoroti tantangan besar yang dihadapi Pulau Bawean di Kabupaten Gresik.

“Dari total 4.000 hektare lahan pertanian di Bawean, sebanyak 75 persen masih mengandalkan air hujan. Kami sangat berharap Kementerian PU bisa segera membangun jaringan irigasi permanen agar produksi pangan lebih stabil,” kata Fandi Akhmad Yani.

Begitu pula dengan Bupati Malang Sanusi yang meminta bantuan Kementerian PU dalam memperbaiki infrastruktur irigasi yang rusak akibat bencana alam.

“Produksi pertanian kami menurun signifikan karena hanya bisa sekali panen dalam setahun. Banyak tanggul dan bendungan rusak akibat banjir sehingga membutuhkan perhatian khusus dari pusat,” ujar Sanusi. (*)

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.