24 May 2025

Get In Touch

Bupati Mas Dhito Pantau Penanganan Bencana Banjir dan Longsor di Mojo Kediri

Lokasi bencana banjir dan longsor di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
Lokasi bencana banjir dan longsor di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.


KEDIRI (Lentera) - Bencana banjir dan tanah longsor pada 4 desa di Kecamatan Mojo, pada Jumat (16/5/2025) lalu masih menyisakan duka mendalam.

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito terus memantau penanganannya, serta mendoakan agar korban Mbah Tekad, 70 salah satu warga Desa Blimbing yang hanyut terbawa banjir bisa segera ditemukan.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berharap proses penyisiran yang masih berjalan segera membuahkan hasil. Sebagaimana disampaikan lewat postingan di akun media sosial pribadinya, Selasa (20/5/2025).

"Tak lupa kita umbulkan doa terbaik agar Mbah Tekad satu korban hilang di Desa Blimbing bisa segera ditemukan," tulisnya.

Dari bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di daerah lereng Pegunungan Wilis itu, selain korban hanyut terbawa arus banjir. Mengakibatkan puluhan rumah mengalami kerusakan, hingga memutuskan akses jalan.

Berdasarkan pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, kerusakan rumah tersebar di Desa Petungroto sebanyak 24 rumah akibat longsor. Kemudian, di Desa Pamongan 2 rumah rusak akibat longsor, Desa Ngetrep akses jalan tertutup material longsor dan di Desa Blimbing, 2 rumah rusak akibat banjir.

Dari kejadian itu, Mas Dhito meminta mewaspadai ancaman bencana susulan, serta warga yang rumahnya terdampak bencana dievakuasi ke lokasi yang lebih aman.

"Kepada saudara kami yang terdampak, doa terbaik kami panjatkan. Semoga diberikan kekuatan dan ketabahan, dan kepada kita semua terutama yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir, mari tingkatkan kewaspadaan," ungkapnya.

Tidak hanya itu, Mas Dhito melalui Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa juga memberikan bantuan kepada warga terdampak bencana banjir dan longsor di Mojo, Kediri.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri, Stevanus Djoko Sukrisno secara terpisah menyebut sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), pencarian Mbah Tekad yang hanyut terbawa luapan air Sungai Bruni dilakukan hingga 7 hari atau, Jumat (23/5/2025).

Penyisiran yang dilakukan menurut Djoko tidak hanya di sepanjang Sungai Bruni yang melintas di dekat rumah korban, melainkan sudah sampai ke arah Sungai Brantas. Adapun titik pencarian dilakukan hingga Bendungan Waru Turi.

"Melihat durasi sudah cukup lama dan kemarin juga terjadi banjir bandang, kemungkinan (jasad korban) sudah sampai Brantas. Semoga segera ketemu," urainya.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan informasi dihimpun saat kejadian korban berada di dapur yang lokasinya persis di dekat tikungan sungai. Intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan air sungai meluap dan menerjang dapur, hingga membawa tubuh Mbah Tekad ikut hanyut terbawa air.(*/pkp)

Reporter: Ais/Editor: Arief Sukaputra

 

 

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.