05 June 2025

Get In Touch

DPD PDIP Jatim Siap Cetak Ribuan Kader Penggerak Koperasi

Pendidikan Kader Penggerak Koperasi DPD PDI Perjuangan Jatim
Pendidikan Kader Penggerak Koperasi DPD PDI Perjuangan Jatim

SURABAYA (Lentera) – DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Timur (Jatim) menggelar Pendidikan Kader Penggerak Koperasi Lanjutan di Dapil 1 Jatim (Sirabaya) dan Dapil 2 Jatim (Sidoarjo). Kegitan jni6 untuk memperkuat peran koperasi sebagai pilar utama ekonomi kerakyatan, 

Acara yang merupakan kelanjutan dari pelatihan sebelumnya itu diadakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah (Badiklatda) DPD PDIP Jatim di Wisma Perjuangan, Kota Batu, pada 5–8 Mei 2025, yang diikuti oleh 150 peserta.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Said Abdullah, dalam sambutannya menekankan pentingnya koperasi sebagai wujud nyata dari demokrasi ekonomi. Dikatakannya koperasi adalah manifestasi konkret dari nilai gotong royong dan Ekasila yang digagas oleh Bung Karno.

"Kebanggaan ini meluap-luap karena seluruh kawan yang hadir sudah menuju jalan yang benar menuju demokrasi ekonomi negara kita," ungkap Said Abdullah, Senin (1/6/2025).

Said yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan tersebut menekankan koperasi harus menjadi solusi bagi kebutuhan ekonomi masyarakat, terutama di tingkat lokal. Dikatakan koperasi bukan hanya tentang modal usaha, tetapi tentang kolektivitas dalam berproduksi dan membagi hasil ekonomi secara adil dan merata.

"Koperasi adalah penjelmaan konkret dari nilai gotong royong ataupun Ekasila yang dihamparkan oleh Bung Karno. Nilai koperasi mengajarkan untuk saling membantu, menanggung rasa, dan memikul tanggung jawab untuk kepentingan bersama," tambahnya.

Namun, Said Abdullah juga mengakui koperasi di Indonesia belum menjadi sokoguru perekonomian nasional seperti yang dicita-citakan oleh Bung Hatta. Diketahui jumlah anggota koperasi di Indonesia saat ini hanya sekitar 22,64 juta orang, atau sekitar 8% dari total penduduk. Artinya belum mencerminkan kualitas berkoperasi yang ideal.

"Capital eksternal koperasi masih kalah jauh dengan perseroan ataupun BUMN. Memang benar, urusan koperasi bukan semata modal usaha, tetapi kolektivitas dalam berproduksi dan membagi kue ekonomi lebih adil dan merata," jelas Said yang kini menjabat sebai Ketua Dewan Pengawas Koperasi Indonesia.

Sebagai langkah konkret, Said Abdullah mendorong setiap kader di setiap DPC untuk merancang koperasi dengan tata kelola yang baik. Sehingga dapat menjadi ekosistem ekonomi koperasi yang lebih besar dan mampu memenuhi kebutuhan produksi konsumen di Jawa Timur dan lebih luas lagi.

"Saya dukung di Jatim ini, dengan total ada ada 14 dapil, di setiap dapil ada 250 anggota inti. Pelatihan ini membuka cakrawala berpikir dalam mengelola berkoperasi dari aspek strategis sampai teknis," tegasnya.

Ketua Badan Anggaran DPR RI ini juga menekankan pentingnya kesadaran kolektif dalam membangun dan menjalankan koperasi. Beliau mengajak seluruh pengurus, anggota, dan kader untuk berpartisipasi aktif dalam gerakan koperasi sebagai wujud usaha bersama.

"Berhimpunnya kita dalam koperasi ini adalah kesadaran bersama tanpa perintah, agar kita bisa meluruskan niat ke depan membangun dan menjalankan koperasi," pungkasnya.

Reporter: Pradhita/Editor:Widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.