07 June 2025

Get In Touch

Indonesia dan Swiss Bahas Potensi Kerjasama Berbagai Bidang

Pertemuan antara Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan Menteri Perdagangan serta Federal Councillor Swiss, Guy Parmelin, di Paris, Prancis, Selasa (3/6/2025)
Pertemuan antara Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan Menteri Perdagangan serta Federal Councillor Swiss, Guy Parmelin, di Paris, Prancis, Selasa (3/6/2025)

PARIS (Lentera) - Indonesia dan Swiss membahas berbagai potensi berbagai kerjasama bilateral kedua negara. Diantara adalah kerjasama bidang perdagangan dan investasi, kerja sama ketenagakerjaan, dan dukungan untuk aksesi Indonesia ke dalam OECD.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan serta Federal Councillor Swiss, Guy Parmelin, di sela sela Pertemuan Tingkat Menteri Dewan OECD di Paris, Prancis, Selasa (3/6/2025)

Airlangga mengatakan bahwa total perdagangan Indonesia–Swiss di tahun 2024 tercatat sebesar USD2,33 miliar atau sebesar 0,47% dari nilai seluruh perdagangan Indonesia dan dunia. Ekspor Indonesia tercatat mencapai USD1,5 miliar dengan impor sebesar USD800 juta. 

Sementara itu, realisasi investasi Swiss di Indonesia pada tahun 2024 mencapai USD244,9 juta, meningkat sebesar 63,22% dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai ini berkontribusi sebesar 0,41% terhadap total investasi asing (Foreign Direct Investment/FDI) di Indonesia pada tahun yang sama.

Saat ini terdapat sekitar 150 perusahaan Swiss yang beroperasi di Indonesia, sedangkan di Swiss ada 11 bisnis yang dioperasikan oleh diaspora Indonesia di sana.

Untuk terus meningkatkan hubungan kedua negara, Menko Airlangga mendorong penguatan kerja sama dan perluasan ke sektor-sektor strategis. “Pemerintah Indonesia mengapresiasi Pemerintah Swiss yang telah menyelenggarakan Pertemuan ke-10 Joint Economic and Trade Commission (JETC) di Bern pada 23 April 2024 lalu. Kami mengundang Swiss untuk kolaborasi di area strategis seperti investasi industri berbasis teknologi dan rendah karbon, kesehatan, dan ekonomi digital,” tutur Menko Airlangga dalam keterangan tertulis, Rabu (4/6/2025).

“Kami juga akan mendukung peningkatan pemanfaatan Indonesia-EFTA CEPA, termasuk kolaborasi pendidikan vokasi dan pengembangan professional,” imbuh Menko Airlangga.

Selanjutnya terkait aksesi OECD, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia telah berhasil menyerahkan Initial Memorandum, yang menjadi tonggak penting dalam perjalanan aksesi Indonesia. 

“Indonesia mengapresiasi dukungan Swiss dalam pembukaan diskusi aksesi dan selama proses aksesi berjalan. Kami harap Swiss dapat terus memberikan dukungan untuk aksesi Indonesia, termasuk melalui kerja sama teknis dan berbagi pengalaman,” jelas Menko Airlangga.

Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga didampingi oleh Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Wakil Tetap Republik Indonesia di Jenewa Febrian Alphyanto Ruddyard, dan Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral Ferry Ardiyanto. (*)

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.