22 June 2025

Get In Touch

Gus Muwafiq Sebut Bung Karno Danyang-nya Orang Indonesia Saat Selametan Haul Ke-55 di Kota Blitar

Gus Muwafiq
Gus Muwafiq

BLITAR (Lentera) - Penceramah kondang KH Ahmad Muwafiq (Gus Muswafiq) menyebut Bung Karno sebagai Danyang-nya bangsa Indonesia, saat berceramah pada Acara Selametan Akbar Haul Bung Karno ke-55 di Kota Blitar, Jumat (20/6/2025) malam.

"Kalau dalam bahasa Inggris disebut founding father (bapak bangsa), Bung Karno danyange orang Indonesia. Dalam bahasa Jawa, danyang dari kata dahyang. Bukan bermakna roh penjaga apalagi hantu, tapi orang tua, leluhur," papar Gus Muwafiq. 

Dahyang, lanjutnya punya rumah namanya punden, yang oleh orang Indonesia menjadi tempat kembali.

"Di Indonesia ada tradisi mudik," sebutnya. 

Penceramah asal Yogyakarta ini pun mengapresisai terlaksananya acara peringatan hari wafatnya Bung Karno oleh Pemerintah Kota Blitar, berbagai elemen dan kelompok, serta masyarakat tersebut. 

"Alhamdulillah, masyarakat Indonesia kembali kepada leluhurnya, Bung Karno, tidak melupakan sejarah," ucap Gus Muwafiq. 

Sedang Ketua DPP PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo yang hadir di acara itu mewakili keluarga Bung Karno mengatakan bahwa Bung Karno tetap hidup dalam sanubari rakyat. Bukan hanya sebagai tokoh sejarah, tetapi sebagai simbol harapan dan energi perjuangan yang tak padam.

“Bung Karno tetap hidup di hati rakyat Indonesia. Sebagai api yang terus menyala dan menjadi berkah bagi rakyat Indonesia,” tegasnya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga menekankan bahwa perjuangan Bung Karno bukanlah jalan yang mudah. Dia menghadapi tekanan, pengasingan, dan penjajahan, namun tetap teguh memperjuangkan kemerdekaan bangsa.

“Bung Karno sosok yang luar biasa. Pejuang kemerdekaan, beliau melewati masa yang tidak mudah,” tambahnya.

Ganjar juga menyampaikan apresiasinya terhadap semangat rakyat Blitar yang menjadikan haul ini sebagai ruang pengingat dan pemersatu. “Acara ini pertama kali dihadiri oleh rakyat dalam suasana terbuka,” sebut Ganjar.

Jika acara haul seperti ini terus dilanjutkan setiap tahun, imbuhnya, maka Kota Blitar akan menjadi magnet spiritual dan historis bagi masyarakat Indonesia.

“Kalau haul ini digelar setiap tahun, maka tiap tahun masyarakat akan berbondong-bondong ke Kota Blitar, dengan membawa harapan dan tentunya mendoakan arwah Bung Karno,” ujarnya.

Haul Bung Karno ke-55 diikuti ribuan masyarakat dari berbagai penjuru Blitar Raya dan sekitarnya. Mereka tumpah ruah menghadiri Haul Perdana Bung Karno untuk Masyarakat yang digelar di simpang empat Jalan Ir Soekarno, Kota Blitar tersebut.

Tak hanya sekadar hadir, warga berbondong-bondong membawa tumpeng secara sukarela, bergotong royong, dan memenuhi area utama. 

Haul akbar ini menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya digelar secara terbuka dan sepenuhnya dikhususkan bagi masyarakat umum, dengan nuansa kultural yang kental. 

Diiringi lantunan salawat dan iringan rebana, warga duduk melingkar bersama dalam satu barisan kenduri rakyat.

Ketua DPP PDI Perjuangan, MH Said Abdullah yang juga hadir dalam acara tersebut mengajak masyarakat terutama generasi muda untuk meneladani semangat, jiwa, dan pemikiran Bung Karno dalam kehidupan berbangsa.

“Sebagai bangsa, kita semua khususnya Gen Z dan milenial meneladani semangat, jiwa, dan pemikiran Bung Karno,” ucap Said.

Dia menegaskan bahwa yang paling relevan dari ajaran Bung Karno adalah Trisakti—berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan—yang masih menjadi harapan kolektif bangsa hingga hari ini.

“Yang paling relevan, Trisakti Bung Karno yang pasti menjadi harapan bersama,” katanya.

Sedang Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin dalam sambutannya menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya haul akbar yang dikemas secara kultural dan merakyat. 

Dia menegaskan bahwa Bung Karno adalah anugerah besar bagi republik ini. Bukan hanya sebagai pemimpin nasional, tapi sebagai tokoh dunia yang mampu menyatukan rakyat Indonesia dari berbagai latar belakang.

“Karena republik kita dianugerahi tokoh besar Bung Karno. Pemikiran dan karya beliau melintasi zaman,” ujarnya.

“Bung Karno adalah simbol pemersatu bangsa Indonesia dan dunia. Bung Karno mendorong kemerdekaan bangsa lain. Bung Karno simbol konsolidasi dunia menuju tahta internasional,” tegas Wali Kota yang biasa disapa Mas Ibin ini. 

Reporter: Pradhita/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.