11 July 2025

Get In Touch

Perluas Akses Pendidikan Daerah Pinggiran di Kediri, Bupati Mas Dhito Dirikan 5 Sekolah Baru

Daftar ulang di SMP Negeri 3 Mojo, Kabupaten Kediri pada hari kedua, Selasa (8/7/2025).
Daftar ulang di SMP Negeri 3 Mojo, Kabupaten Kediri pada hari kedua, Selasa (8/7/2025).

KEDIRI (Lentera) – Memperluas akses layanan pendidikan bagi warga terutama di daerah pinggiran, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana telah mendirikan 5 sekolah baru di area blank zonasi diantaranya SMP Negeri 3 Mojo.

Sekolah yang berlokasi di Desa Kedawung, Kecamatan Mojo ini pada tahun ajaran 2025/2026 ini mulai membuka pendaftaran siswa baru. Berdirinya sekolah baru ini menjadi solusi bagi masyarakat di daerah pinggiran, yang selama ini terkendala jarak untuk bisa masuk ke sekolah negeri. 

Hingga hari kedua pelaksanaan daftar ulang, Selasa (8/7/2025) kemarin setidaknya sudah ada 51 anak yang datang menyerahkan berkas persyaratan daftar ulang. Seorang wali siswa yang ditemui mengaku berdirinya SMP Negeri 3 Mojo ini, memudahkan warga untuk mengakses pendidikan ke sekolah negeri.

“Jaraknya juga lebih dekat dengan rumah, anak untuk sekolah naik sepeda saja bisa,” tutur salah satu wali murid, Isroul Fauziah.

Untuk tahun ajaran pertama ini, sudah terdapat tiga ruang kelas yang berdiri dan siap digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Sementara itu, proses pembangunan gedung baru untuk ruang kelas, perpustakaan, termasuk kantor masih terus berjalan. 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Mokhamat Muhsin mengatakan pendirian SMP Negeri 3 Mojo ini menjadi bagian program prioritas Bupati Kediri yang biasa disapa Mas Dhito untuk memperluas akses layanan pendidikan bagi masyarakat, sekaligus untuk mengurangi angka anak tidak sekolah. 

“Dengan pendirian sekolah ini, anak-anak tetap bisa sekolah negeri dengan lokasi yang masih bisa dijangkau,” katanya dalam keterangan diterima, Rabu (9/7/2025).

Dijelaskan Muhsin, selama ini bagi warga yang berada di sekitar sekolah baru itu, karena berada di wilayah blank zonasi tidak bisa masuk ke sekolah negeri kecuali melalui jalur prestasi. Sehingga untuk melanjutkan pendidikan, anak-anak masuk ke sekolah swasta. 

“Untuk mengatasi masalah zonasi ini, selain pembangunan sekolah baru, kini juga mengkaji untuk penambahan kelas di sekolah-sekolah sekitar atau penambahan pagu rombel (rombongan belajar),” jelasnya.

Selain SMP Negeri 3 Mojo ini, untuk mengatasi persoalan blank zonasi, sebelumnya Mas Dhito juga telah mendirikan SMP 2 Ngasem. Kemudian, pendirian sekolah SMK Canda Bhirawa di Kecamatan Ngancar dan Ringinrejo. 

Sementara, untuk memfasilitasi akses pendidikan bagi warga dari keluarga kurang mampu namun terkendala biaya, Mas Dhito mendirikan SMA Dharma Wanita Boarding School di Kecamatan Pare. Seluruh siswa yang berhasil masuk sekolah ini, digratiskan dari seluruh biaya hingga lulus.

Reporter: Ais/Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.