16 July 2025

Get In Touch

Disorot karena Ekonomi Terpuruk, Ony Setiawan Optimistis Tuban Berjaya Lagi

Anggota DPRD Jawa Timur dari Daerah Pemilihan Bojonegoro, Tuban Ony Setiawan
Anggota DPRD Jawa Timur dari Daerah Pemilihan Bojonegoro, Tuban Ony Setiawan

SURABAYA (Lentera) – Kondisi perekonomian Tuban kembali menjadi sorotan karena menempati posisi kelima sebagai kabupaten termiskin di Jawa Timur. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, presentase kemiskinan di Tuban mencapai 14,36%-14,91%.

Anggota DPRD Jawa Timur dari Daerah Pemilihan Bojonegoro, Tuban Ony Setiawan optimistis Tuban kembali berjaya. Pasalnya wilayah tersebut memiliki potensi besar secara ekonomi. 

"Tuban sampai data terakhir lima dari bawah. Letak geografis—kalau kita berbicara geografis—wilayah barat paling jauh dari pusat perekonomian dan sarana transportasi," ungkap Ony Setiawan, Kamis (10/7/2025).

Menurut Ony, letak geografis Tuban yang berada di ujung barat laut Jawa Timur membuat daerah tersebut kurang dilirik dalam hal investasi. Jarak yang cukup jauh dari pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan minimnya konektivitas transportasi memengaruhi masuknya arus modal ke wilayah tersebut. Dampaknya, potensi sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) di Tuban belum tergarap secara maksimal.

Kondisi ini, lanjutnya, turut berdampak pada lambannya penyerapan tenaga kerja dan lemahnya daya beli masyarakat. Padahal, sektor pertanian—terutama jagung—dan perikanan di Tuban memiliki nilai produksi yang besar dan seharusnya bisa menjadi penggerak utama ekonomi lokal.

"Jagung, penyerapan, pertanian jagung, hasil. Itu semua potensi besar yang harus dioptimalkan," jelasnya.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim ini juga menekankan bahwa semangat untuk bangkit harus terus dikobarkan, baik dari pemerintah maupun masyarakat Tuban sendiri. Ia menilai bahwa semangat lokal yang pernah membawa Tuban menjadi salah satu wilayah agraris yang berjaya pada masa lalu harus terus dibangkitkan dan dipelihara.

"Tuban bangkit spiritnya. Dulu berjaya. Harus banyak disupport, membuat rakyat optimis bangkit," ujarnya.

Lebih lanjut Ony mendorong agar pemerintah provinsi dan pemerintah daerah Tuban memberikan perhatian khusus terhadap penguatan kualitas SDM di daerah tersebut. Menurutnya, peningkatan kemampuan dan produktivitas masyarakat sangat penting agar hasil dari sektor pertanian dan perikanan mampu memberi dampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan dan daya beli masyarakat.

“Pemerintah harus dorong untuk penguatan SDM agar mampu menaikkan daya beli dari hasil pertanian dan perikanannya. Lalu pemerintahan melakukan fasilitasi terhadap kebutuhan masyarakat tersebut,” tegasnya.

Sebagai anggota Komisi B yang membidangi perekonomian dan industri, Ony menyebut pihaknya akan mendorong kebijakan yang lebih berpihak kepada daerah-daerah pinggiran seperti Tuban. Ia juga menilai perlu ada insentif kebijakan dan program-program terintegrasi yang menghubungkan sektor produksi lokal dengan pasar regional maupun nasional.

“Kami di Komisi B tentu akan memperjuangkan program yang bisa menjangkau dan mengakselerasi pertumbuhan di kawasan seperti Tuban. Tidak cukup hanya dengan narasi optimisme, perlu keberpihakan nyata dalam program pembangunan,” imbuhnya.

Ony menilai kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah sangat krusial. Ia berharap, upaya-upaya penguatan infrastruktur pertanian, peningkatan akses pasar, dan dukungan pembiayaan UMKM bisa menjadi bagian dari strategi menyeluruh untuk mendorong kebangkitan ekonomi Tuban.

“Potensi pertanian dan perikanan di Tuban tidak boleh hanya jadi cerita. Harus jadi kekuatan ekonomi nyata bagi rakyat,” pungkas Ony.

Reporter: Pradhita/Co-Editor: Nei-Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.