26 July 2025

Get In Touch

Buka Muskerwil Bamag, Bupati Mas Dhito Cari Solusi Minimnya Guru Sekolah Minggu di Kediri

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana saat menghadiri Muskerwil Bamag Eks Karesidienan Kediri di Ruang Joyoboyo, Pemkab Kediri, Selasa (22/7/2025).
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana saat menghadiri Muskerwil Bamag Eks Karesidienan Kediri di Ruang Joyoboyo, Pemkab Kediri, Selasa (22/7/2025).

KEDIRI (Lentera) - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana berharap mendapatkan solusi minimmya guru sekolah minggu di Kabupaten Kediri, dengan digelarnya Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) Badan Antar Gereja (Bamag) Wilayah Eks Karesidenan Kediri di Ruang Joyoboyo Pemkab Kediri, Selasa (22/7/2025).

Bupati Kediri yang biasa Mas Dhito ini, mengatakan dengan Muskerwil Bamag dapat merumuskan persoalan yang dihadapi sebagai landasan perumusan rencana kerja.

Salah satu persoalan yang menjadi perhatian orang nomor satu di Bumi Panjalu julukan Kabupaten Kediri, yakni minimnya tenaga guru di sekolah minggu yang disampaikan saat pembukaan Muskerwil Bamag dari seluruh wilayah Eks Karesidenan Kediri di Ruang Joyoboyo Pemkab Kediri, Selasa (22/7/2025).

"Muskerwil ini menjadi momen dimana belanja masalah itu dilakukan, artinya persoalan-persoalan di gereja apa saja, seperti kemarin saya mendengar guru di sekolah minggu itu minim," kata Mas Dhito dalam rilis yang dikutip, Rabu (23/7/2025).

Persoalan minimnya guru sekolah minggu itu, menurut Mas Dhito harus dicarikan solusi bersama, termasuk dalam memperhatikan kesejahteraan guru. Hal itu mengingat, solusi yang bakal dirumuskan Pemkab Kediri belum tentu seiring dengan solusi yang dirumuskan oleh Bamag.

"Maka perlu saran masukan, karena bagaimanapun guru ini, adalah guru-guru yang mendidik moral anak-anak Kabupaten Kediri," tutur Mas Dhito.

Persoalan guru sekolah minggu itu menjadi perhatian Mas Dhito mengingat sejak kepemimpinan periode pertama fokus pada sektor pelayanan dasar, salah satunya pendidikan menjadi program prioritas. Bahkan, di era Mas Dhito guru Madin atau guru sekolah agama non formal diberikan bisyaroh dari Pemkab Kediri.

Disisi lain, pendidikan ini dinilai menjadi salah satu solusi jangka panjang, dalam mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Kediri. Demikian juga peran guru sekolah minggu lebih yang lebih mengutamakan pelajaran agama, menurut Mas Dhito terdapat ajaran nilai hidup yang tidak didapatkan di sekolah formal imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Bamag Kabupaten Kediri yang juga merupakan Koordinator Wilayah Eks Karesidenan Kediri, Pendeta Joesia Prasetijanto mengapresiasi dukungan yang diberikan Mas Dhito, baik untuk mensukseskan acara Muskerwil tersebut maupun dalam setiap kegiatan perayaan keagamaan.

"Harapan kami antara Bamag dengan Pemkab Kediri bisa terus bersinergi," ucapnya.

Demikian juga Ketua Bamag Jawa Timur, Pendeta Daniel Sugianto yang hadir dalam acara itu berpesan supaya Muskerwil tersebut tidak hanya sebagai momentum merumuskan program kerja, tapi juga membangun sinergitas antar gereja, pemerintah daerah dan masyarakat.

Reporter: Ais/Editior: Arief Sukaputra

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.