
JAKARTA (Lentera) - Komisoner Kompolnas, Choirul Anam mengatakan ada luka memar dan lebam di tubuh ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri yang ditemukan tewas di rumah indekosnya, Menteng, Jakarta Pusat.
Hal itu diketahui Anam setelah mendapatkan penjelasan dari dokter forensik, terkait hasil otopsi jasad diplomat Kemlu itu.
"Kami dijelaskan oleh dokter forensik ya, di mana tubuh itu menandakan apa, itu dijelaskan, mana yang memar, mana yang lebam, kurang lebih memarnya kenapa, lebamnya kenapa itu dijelaskan," ujar Anam di Mapolda Metro Jaya, Senin (28/7/2025) dirilis Kompas.com, Selasa (29/7/2025).
Anam menjelaskan, Kompolnas telah diberitahu hasil otopsi jasad ADP oleh dokter forensik dan penyidik Polda Metro Jaya. Namun, dia tidak bisa mengungkapkannya ke publik karena akan diumumkan oleh polisi.
"Jadi tadi kami ditunjukkan hasil otopsi, diterangkan apa saja yang dilakukan dalam kontek otopsi dan sebagainya, ditunjukkan bagaimana cara melakukan otopsi dan sebagainya sampai menarik kesimpulan atas peristiwa tersebut," kata Anam
Anam menjelaskan, proses otopsi jasad diplomat Kemlu itu sudah dilakukan sesuai prosedur. Hasil otopsi itu juga menjelaskan lebam yang ada di tubuh ADP.
"Otopsi dilakukan dengan detail bagaimana kondisi tubuh di luar yang kelihatan kasat mata, sampai bagaimana tubuh di dalam yang tidak kasat mata. Kedua, kandungan-kandungan yang ada dalam tubuhnya apa saja," ucap Anam.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI menegaskan telah memberikan seluruh dukungan kepada pihak kepolisian dalam pengungkapan kematian diplomat ADP (39) di Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
"Kami sudah engage penuh dengan pihak penegak hukum, dalam hal ini dengan kepolisian kami sudah share apapun yang kami punya," kata Juru Bicara Kemlu RI, Roliansyah Soemirat, saat ditemui di Jakarta Pusat, Senin (28/7/2025).
Pria yang akrab disapa Roy ini mengatakan, Kemlu telah memberikan beragam data yang dibutuhkan untuk penyelidikan kepolisian. Sebab itu, kata Roy, posisi Kemlu RI saat ini hanya bisa menunggu hasil dari penyelidikan Kepolisian.
"Sampai itu terjadi, maka tidak ada yang bisa kami sampaikan," tuturnya.
Diketahui, Diplomat Kemlu tewas ADP ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025). Saat ditemukan, korban dalam posisi tergeletak di kasur. Kepalanya terlilit lakban kuning, sementara tubuhnya tertutup selimut biru.
Dari hasil olah TKP, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, dan pakaian milik korban.
Selain itu, turut ditemukan obat sakit kepala dan obat lambung, meskipun belum dipastikan kaitannya dengan penyebab kematian. Penyidik juga menemukan sidik jari ADP pada permukaan lakban yang melilit kepalanya. Namun, hingga kini polisi masih menyelidiki apakah lakban tersebut dipasang oleh korban sendiri atau oleh orang lain.
Editor: Arief Sukaputra