Mojokerto - Sebanyak 5 narapidana penghuni Lembaga Pemasyarakatan (LP) kelas IIB Mojokerto dan 9 petugas penjagaan (Sipir) dinyatakan positif terpapar Covid-19. Saat ini, 5 napi menjalani isolasi di ruangan khusus dan 9 menjelani isolasi di rumah mereka.
Dikerahui bahwa 9 sipir yang positif Covid-19 tersebut adalah penjaga, perawat dan staf. Kepala Lapas Kelas IIB Mojokerto, Wahyu Susetyo dikonfirmasi wartawan mengatakan, posisi mereka 5 orang narapidana sekarang terpisah dengan warga binaan lainya. Mereka, 14 orang yang dinyatakan positif Covid-19 diketahui terpapar usai menjalani rapid tes masal pada 13 Agustus 2020 lalu.
"Kita adakan rapid tes massal sebanyak 40 orang dan saat itu yang reaktif kita tindaklanjuti dengan tes swab. Hasilnya, 14 orang yang terdiri dari 5 orang napi dan 9 petugas dinyatakan positif Covid-19 pada Sabtu, (22/8/2020)," ungkap Wahyu, Senin (24/8/2020).
Masih kata Wahyu, mereka para napi dan petugas yang terkonfirmasi positif diduga berasal dari keluar masuknya petugas lapas dan juga makanan yang dikirim oleh keluarga napi dari luar lapas. Selain itu, kapasitas ruang huni melebihi kapasitas maksimum alias over lord.
"Ruang lapas bagian tengah dihuni sebanyak 642 warga binaan. Karena dengan kondisi tempat terbatas dan jumlah yang banyak, kemungkinan dari mereka dan tidak menutup kemungkinan juga teman-teman kami yang membawa dari luar," jelas Wahyu.
Untuk tindak lanjut, saat ini pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan Pemda Kota Mojokerto dan juga Dinas Kesehatan yang rencananya akan ada sebanyak 45 orang warga binaan akan dilakukan rapid tes karena diketahui pernah memiliki kontak erat dengan mereka yang saat ini dinyatakan positif Covid-19.
"Kita segera akan lakukan screening bagi warga binaan yang mengalami flu, setelah itu kita lakukan rapid ulang dan sebanyak 45 orang sudah menjalani rapid tes," pungkas Wahyu. (Joe)
.jpg)
