19 August 2025

Get In Touch

Budi Sulistyono Kanang Desak Label Kesehatan pada Makanan Instan di Indonesia

Anggota Komisi VI DPR RI, Budi Sulistyono Kanang
Anggota Komisi VI DPR RI, Budi Sulistyono Kanang

SURABAYA (Lentera) – Anggota Komisi VI DPR RI, Budi Sulistyono Kanang, mendesak adanya pemberian peringatan label kesehatan pada makanan dan minuman instan di Indonesia, mirip seperti peringatan pada kemasan rokok.

“Rokok ditulis jelas: ‘Merokok merenggut kesehatanmu.’ Seharusnya hal serupa diterapkan pada makanan instan. Kita harus memberi informasi yang seimbang tentang dampak kesehatan produk yang dikonsumsi masyarakat, terutama generasi muda,” ungkap Budi Sulistyono Kanang, Senin (18/08/2025).

Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan bahwa makanan instan yang tinggi kandungan bahan tambahan seperti micin atau pengawet berpotensi membahayakan kesehatan jangka panjang. “Ini sangat berbahaya bagi regenerasi kesehatan bangsa,” tambahnya.

Budi mencontohkan pengalamannya saat berkunjung ke Jepang, di mana makanan instan terasa hambar karena penggunaan micin yang sangat sedikit. Menurutnya, hal tersebut merupakan hasil pengawasan ketat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jepang. Ia menilai Indonesia perlu meniru langkah tersebut.

“Di Jepang, BPOM sangat selektif dalam mengawasi makanan instan. Rasanya berbeda karena micinnya sedikit. Perlindungan konsumen harus hadir sebelum terjadi masalah, bukan setelah ada kejadian kesehatan,” jelasnya.

Lebih lanjut, politisi yang akrab disapa Mbahkung tersebut menekankan bahwa setiap produk makanan instan sebaiknya mencantumkan informasi dampak kesehatan secara jelas, termasuk risiko seperti gangguan ginjal, struk, atau masalah kesehatan lainnya yang mungkin timbul akibat konsumsi berlebihan. 

“Kalau seseorang memakan produk ini, harus dijelaskan dampaknya, seperti struk, cuci darah, dan lain-lain. Perlindungan ini harus hadir di semua lini,” tegasnya.

Budi Sulistyono Kanang mendorong pemerintah dan regulator terkait untuk memperkuat peraturan, sehingga konsumen dapat membuat pilihan yang lebih sehat dan sadar akan risiko kesehatan. Menurutnya, langkah ini tidak hanya akan melindungi masyarakat, tetapi juga menjadi upaya strategis menjaga kualitas kesehatan generasi mendatang.

Reporter: Pradhita/Co-Editor: Nei-Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.