PALANGKA RAYA (Lentera) – Metode baru dalam sosialisasi bahaya narkoba kepada generasi muda perlu mendapat perhatian serius dan mencari metode baru.
Menurut Ketua Komisi I DPRD Kota Palangka Raya, Mukarramah, edukasi yang selama ini telah dilakukan perlu diperbarui dengan pendekatan kreatif agar lebih mudah diterima oleh anak-anak dan remaja.
"Hal ini bisa diwujudkan lewat program berbasis seni dan teknologi, seperti lomba poster, pementasan drama, pembuatan film pendek, hingga konten kreatif di media sosial," papar Mukarramah, Jumat (22/8/2025).
Ia melanjutkan, para siswa diharapkan tidak hanya memahami bahaya narkoba tetapi juga bisa menjadi agen penyampai pesan di lingkungannya.
Mukarramah menekankan, pencegahan narkoba di kalangan pelajar tidak bisa dilakukan hanya melalui ceramah. Perlu melalui pendekatan yang sesuai dengan dunia mereka, seperti mengadakan lomba desain poster, teater, bahkan konten kreatif di media sosial.
Ia mengatakan dunia seni dan teknologi sangat dekat dengan kehidupan anak muda. Dengan menggabungkan unsur edukasi dan kreativitas, pesan anti-narkoba dapat lebih mengena sekaligus menumbuhkan rasa memiliki terhadap kampanye tersebut.
"Selain itu perlu adanya kerja sama antara pemerintah, sekolah, dan komunitas kreatif di Palangka Raya untuk membuat kegiatan yang berkelanjutan," ungkapnya.
Mukarramah menyarankan agar pelajar dilibatkan langsung, sehingga mereka tidak hanya menjadi pendengar, tetapi juga sebagai pelaku kampanye.
Upaya ini jauh lebih efektif untuk mencegah pengaruh narkoba masuk ke lingkungan sekolah.
Melalui pendekatan ini, diharapkan edukasi tentang bahaya narkoba bisa menjadi gerakan bersama yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, khususnya generasi muda.
“Edukasi anti-narkoba hendaknya menjadi sesuatu yang menarik, kreatif, dan viral, agar gaungnya lebih luas dan mampu melindungi anak-anak sebagai generasi penerus,” pungkasnya.
Reporter : Novita|Editor: Arifin BH
