25 September 2025

Get In Touch

Demo Menentang Kebijakan Imigrasi di Den Haag RIcuh, 30 Ditahan, 2 Polisi Terluka

Polisi Belanda bentrok dengan ribuan demonstran anti-imigrasi di Den Haag. Foto: Tangkapan layar YouTube Guardian News
Polisi Belanda bentrok dengan ribuan demonstran anti-imigrasi di Den Haag. Foto: Tangkapan layar YouTube Guardian News

DEN HAAG (Lentera) - Kepala Kepolisian Den Haag, Belanda, Karin Krukkert, menegaskan bahwa sekitar 30 orang ditangkap akibat kerusuhan dalam demontrasi menentang kebijakan imigrasi pemerintah Belanda. Kerusuhan itu juga mengakibatkan dua orang petugas terluka.

Sebagian masih ditahan, sementara lainnya sudah dibebaskan, namun kemungkinan penangkapan tambahan masih ada. Krukkert menambahkan, dua polisi yang terluka sudah dalam kondisi membaik.

Kerusuhan pecah pada Sabtu (20/9/2025) saat digelar aksi menentang kebijakan imigrasi pemerintah Belanda. Unjuk rasa itu berujung bentrokan dengan polisi dan meluas ke berbagai wilayah kota.

“Kami menghadapi ledakan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Demonstrasi damai terpaksa dibubarkan karena keamanan para peserta tidak lagi dapat dijamin,” kata Wali Kota Den Haag, Jan van Zanen, seperti dikutip surat kabar Algemeen Dagblad.

Menurut wali kota kelompok perusuh datang dari berbagai wilayah di Belanda. Mereka menyerang polisi, kuda polisi, hingga jurnalis.

Para pengunjuk rasa membakar sebuah mobil polisi serta melempari aparat dengan batu. Untuk membubarkan massa, polisi menggunakan meriam air.

Meskipun aksi dibubarkan, sejumlah kelompok dengan sikap agresif tetap bertahan di sekitar stasiun dan terus memprovokasi aparat. Polisi yang dilengkapi pentungan kemudian melakukan pengejaran dan penangkapan.

Selain itu, mengutip antara, para perusuh memecahkan kaca jendela lantai dasar kantor pusat Partai Demokrat 66 (D66) dan membakar tempat sampah di pintu masuk.

Saksi mata yang ditemui RIA Novosti menyebut sekelompok orang yang berkumpul di kantor partai tersebut meneriakkan tuntutan agar pusat-pusat penampungan pengungsi di Belanda ditutup.

Perdana Menteri Belanda, Dick Schoof, mengecam aksi kekerasan terhadap polisi serta vandalisme yang menimpa kantor Partai D66. Ia menyatakan tindakan itu tidak dapat diterima. (*)

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.