29 September 2025

Get In Touch

Respon Kasus Keracunan Makanan, Ketua DPR Minta Program MBG Dievaluasi Total

Ketua DPR RI, Puan Maharani bersama jajaran Pimpinan DPR RI saat konferensi pers di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (23/9/2025). (foto:ist/Ant)
Ketua DPR RI, Puan Maharani bersama jajaran Pimpinan DPR RI saat konferensi pers di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (23/9/2025). (foto:ist/Ant)

JAKARTA (Lentera) - Ketua DPR RI, Puan Maharani meminta agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) dievaluasi secara total, sebagai respon agar kasus keracunan makanan tidak terulang lagi.

Puan menyampaikan agar evaluasi tanpa saling menyalahkan antara satu pihak dengan pihak lainnya, dengan adanya pembentukan tim investigasi terkait kasus keracunan akibat MBG.

Dikatakannya, bahwa DPR RI juga bakal mengawasi secara langsung dapur-dapur program MBG yang bermasalah, untuk mengevaluasi penyebab keracunan. Dengan begitu, DPR juga bisa mendapatkan gambaran atas permasalahan yang terjadi.

"Masalahnya itu seperti apa, apakah di dapurnya, apakah di sekolahnya, untuk bisa melihat dari hulunya," kata Puan usai rapat memimpin rapat paripurna di kompleks parlemen, Jakarta mengutip Antara, Selasa (22/9/2025).

Ditambahkannya, evaluasi pun harus dilakukan secara total terhadap program MBG. Dengan begitu, dia harap kasus-kasus keracunan akibat MBG tidak terulang kembali.

Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) membentuk tim investigasi yang terdiri dari ahli kimia, ahli farmasi, hingga ahli kesehatan untuk mempercepat penanganan kasus keracunan akibat Makan Bergizi Gratis (MBG).

Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang menyatakan tim tersebut dibentuk sebagai opsi kedua, mengingat untuk kasus keracunan, BGN tidak bisa langsung memberikan justifikasi karena harus menunggu hasil investigasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang membutuhkan waktu cukup lama.

"Jadi kami membentuk tim investigasi ini sebagai second opinion. Sebelum hasil dari BPOM keluar, kami sudah bisa mengira-ngira apa yang menjadi penyebab anak-anak ini sakit, apakah betul karena keracunan, alergi, atau hal-hal lain," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (22/9/2025).

 

Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.