SURABAYA (Lentera)– Kekayaan sejati bukan hanya soal uang atau finansial, melainkan juga menyangkut berbagai aspek kehidupan. Hal itu disampaikan Division Head Corporate Communication PermataBank, Glenn Ranti, dalam acara Wealth Wisdom 2025 yang digelar The Westin Surabaya, Rabu (24/9/2025).
Glenn mengungkapkan, ada enam pilar kekayaan yang tidak bisa diukur dengan materi. Keenam pilar tersebut adalah frugality (kesederhanaan dan kehati-hatian dalam hidup), purpose (tujuan hidup), health (kesehatan), relationship (hubungan sosial dan keluarga), giving (kepedulian dan berbagi), serta moments (menghargai waktu dan momen berharga).
“Banyak orang bekerja keras mengejar finansial, namun terkadang melupakan waktu bersama keluarga. Padahal, ketika momen itu hilang, tidak bisa dibeli kembali dengan uang,” ungkap Glenn.
Melalui enam pilar tersebut, Glenn menyebut pengelolaan kekayaan harus dilihat secara menyeluruh. Bukan hanya sekadar wealth management dalam arti finansial, tetapi juga mencakup pengembangan diri, kesehatan, hingga kualitas hubungan dengan orang lain.
“Kami ingin mengajak masyarakat untuk melihat kekayaan dari sudut pandang yang lebih luas, sehingga hidup bisa lebih seimbang dan bermakna,” tambah Glenn.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Consumer Banking Permata Bank, Djumariah Tenteram, mengatakan, tahun ini, Wealth Wisdom 2025 kami hadirkan dengan cakupan yang lebih luas dan tema yang relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
"Tujuannya sederhana: membantu nasabahmenemukan keseimbangan antara keuangan dan kesehatan, dua fondasi penting untuk ketahanan diri," tuturnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan, di rengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan, wawasan yang tepat dan strategi yang matang menjadi kunci dalam mengambil keputusan yang lebih bijak.
"Melalui Wealth Wisdom 2025, kami ingin menghadirkan lebih dari sekadar cara tahunan dengan tidak memberikan informasi seputar keuangan saja, tetapi juga membekali masyarakat agar lebih siap menghadapi perubahan global dan domestik, kembali mengkaji dan menata portofolionya agar lebih tangguh dan siap menghadapi risiko. Kami juga menghadirkan sesi khusus bagi generasi penerus-baik anak maupun pewaris bisnis-dengan berbagi pengalaman dari para praktisi generasi muda yang pengalaman," tutupnya.
Reporter: Amanah/Editor:Widyawati
.jpg)
