03 October 2025

Get In Touch

Korban Masih Terjebak Reruntuhan Ponpes di Sidoarjo Diduga Capai 38 Orang

Tim SAR pun langsung dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi korban yang tertimpa reruntuhan. Belasan ambulans juga dikerahkan ke lokasi untuk membantu evakuasi korban. (AFP)
Tim SAR pun langsung dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi korban yang tertimpa reruntuhan. Belasan ambulans juga dikerahkan ke lokasi untuk membantu evakuasi korban. (AFP)

JAKARTA (Lentera)- BNPB menyampaikan perkembangan terkini terkait proses evakuasi korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Sebanyak 102 jiwa telah dievakuasi dan 38 diduga masih terjebak dalam reruntuhan.

"Tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap 38 orang yang dilaporkan belum ditemukan dan diduga terjebak dalam reruntuhan," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Selasa (30/9/2025).

Dari 102 korban yang dievakuasi, satu di antaranya meninggal dunia dan telah teridentifikasi. 91 orang berhasil melakukan evakuasi mandiri dan 11 orang dibantu tim SAR gabungan. Kemudian sebanyak 77 korban luka-luka telah dievakuasi ke sejumlah rumah sakit, masing-masing 34 jiwa ke RSUD Sidoarjo, 38 jiwa ke RS Siti Hajar dan 4 jiwa ke RS Delta Surya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo bersama tim gabungan terus melakukan operasi pencarian dan evakuasi hingga hari ini. Tim gabungan juga melakukan assessment lokasi kejadian hingga pemantauan struktur bangunan yang tersisa dan serta penyiapan jalur evakuasi korban.

"BNPB mengingatkan bahwa kejadian seperti ini termasuk bencana kegagalan teknologi yang perlu diantisipasi melalui penerapan standar keselamatan konstruksi secara ketat," ucap Abdul.

Diketahui peristiwa ini terjadi pada Senin (29/9/2025) kemarin sekitar pukul 15.00 WIB. Kejadian bermula ketika proses pengecoran lantai empat pondok pesantren dilakukan sejak pagi hari.

"Saat pelaksanaan salat Ashar berjamaah pada pukul 15.00 WIB, tiang pondasi diduga tidak mampu menahan beban pengecoran, sehingga bangunan runtuh hingga ke lantai dasar. Peristiwa yang terjadi mendadak ini menyebabkan puluhan santri dan pekerja tertimpa material bangunan," ujar Abdul.

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.