NAYPYIDAW (Lentera) - Militer Myanmar menyerang festival bulan purnama Thadingyut pada Senin (6/10/2025) malam, menewaskan 40 orang, termasuk anak-anak.
Menurut AFP, Rabu (8/10/2025), serangan terjadi saat ratusan warga berkumpul untuk merayakan festival Thadingyut di kota Chaung U, Myanmar tengah.
Seorang wanita yang meminta identitasnya dirahasiakan menyampaikan bahwa warga berkumpul menghadiri festival sekaligus demonstrasi menentang junta militer sekitar pukul 19.00 waktu setempat.
"Komite memberi tahu orang-orang dan sepertiga dari kerumunan berhasil kabur," katanya dalam keterangannya.
"Tapi, tiba-tiba sebuah paralayang bermotor terbang tepat di atas kerumunan dan menjatuhkan dua bom ke tengah kerumunan," ungkapnya.
"Anak-anak hancur berkeping-keping," lanjutnya.
Ia menyebutkan bahwa dirinya langsung memberikan pertolongan kepada korban yang terluka saat paralayang bermotor meninggalkan lokasi kejadian.
"Per pagi ini, kami masih mengumpulkan potongan tubuh dari tanah. Potongan daging, anggota badan, bagian-bagian tubuh yang hancur," tuturnya.
Sementara saksi mata lain menyatakan bahwa kerumunan berupaya melarikan diri setelah menyadari adanya paralayang yang membawa bom melintas di atas mereka.
"Ketika saya berkata ke orang-orang untuk tidak lari, paramotor menjatuhkan dua bom," ungkapnya.
"Dua rekan saya tewas di depan saya. Ada banyak lagi yang mati di depan saya," lanjutnya.
Juru bicara junta tidak dapat dihubungi untuk dimintai keterangan.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber
