05 November 2025

Get In Touch

Siaran Langsung Bocor, Admin Medsos Eri Cahyadi Akui Kesalahan dan Mundur

Hasil tangkapan rekaman live akun Instagram Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Hasil tangkapan rekaman live akun Instagram Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

SURABAYA (Lentera) – Admin media sosial akun Instagram Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menjadi sorotan publik setelah candaan internalnya terekam saat siaran langsung dan kemudian viral di media sosial. Candaan tersebut dinilai tidak pantas karena menyinggung proses pembuatan konten terkait kegiatan lapangan Wali Kota.

Dilansir dari akun @viralforjustice_, insiden itu terjadi ketika admin sedang melakukan siaran langsung kegiatan peninjauan lapangan yang dilakukan Eri Cahyadi. Saat live dijeda, mikrofon ternyata masih dalam kondisi aktif sehingga percakapan admin dengan rekannya ikut terekam.

Dalam rekaman yang beredar, admin tersebut terdengar mengatakan bahwa video kegiatan lapangan Wali Kota bisa disimpan dan digunakan kembali jika terjadi hujan. 

“Lek kaya gitu Mat, ini kan videone bagus. Kita simpen dulu ae. Nek bek-bek besok hujan bisa dipakai, epok-epok keliling (Kalau seperti ini, Mat, videonya kan bagus. Kita simpan saja dulu kalau saja nanti hujan bisa dipakai jadi seolah-olah bapak turun),” kata perempuan dalam rekaman tersebut seperti dikutip Lentera, Sabtu (1/11/2025).

Ungkapan ini kemudian memicu kritik dari warganet karena dianggap dapat menimbulkan persepsi seolah-olah kegiatan lapangan wali kota direkayasa demi kebutuhan konten.

Tidak berselang lama setelah video itu tersebar, admin yang bersangkutan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka melalui akun pribadinya @heningdzikrillah.

Dalam video tersebut, ia mengaku candaan itu merupakan percakapan pribadi dengan temannya, namun tetap menyadari bahwa ucapannya melanggar standar kerja yang selama ini dipegang oleh Wali Kota Surabaya.

"Dengan penuh penyesalan, saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat, kepada semua pihak yang merasa terganggu, dan terutama kepada Bapak Walikota yang selama ini telah memberikan kepercayaan kepada saya," ucapnya.

"Itu murni kesalahan pribadi saya yang meskipun konteksnya bercanda dengan teman di mobil, tetapi tetap menyalahi aturan standar kerja yang selama ini menjadi prinsip dasar Bapak Walikota. Tidak ada alasan yang bisa membenarkan kesalahan ini, walaupun konteksnya hanya bercanda pribadi dengan teman," tambahnya.

Dalam pernyataan itu, ia juga menyampaikan penyesalan mendalam dan memutuskan untuk mengundurkan diri dari tim media sosial Wali Kota Surabaya sebagai bentuk tanggung jawab moral. Ia berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran agar lebih berhati-hati dan menghargai kepercayaan publik.

"Sekali lagi, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dari hati terdalam. Saya menyesal sedalam-dalamnya, dan sebagai bentuk tanggung jawab moral, saya menyampaikan pengunduran diri saya dengan penuh kesadaran dan penyesalan," tutupnya. 

Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.