06 November 2025

Get In Touch

Kapuspen TNI: Pembentukan 750 Batalyon, Lima Koarmada dan Satuan Antariksa dalam Perencanaan

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah. (foto:ist/dok.Ant) 
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah. (foto:ist/dok.Ant) 

JAKARTA (Lentera) - Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal TNI (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan peningkatan postur pertahanan TNI melalui penguatan tiga matra masih dalam tahap perencanaan, diantaranya pembentukan 750 batalyon tempur, lima Koarmada dan satuan antariksa.

Hal tersebut dikatakan Freddy terkait soal konsep pertahanan optimum essential force (OEF) yang sempat dibahas jajaran Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan.

"Terkait rencana pembentukan 750 batalyon tempur, lima Koarmada, serta satuan antariksa di bawah Kohanudnas, hal tersebut masih dalam tahap perencanaan yang akan disesuaikan dengan kebutuhan operasional dan kebijakan pertahanan nasional," kata Freddy saat dikonfirmasi di Jakarta mengutip Antara, Senin (3/11/2025).

Menurut Freddy, upaya peningkatan pertahan itu dilakukan guna memperkuat TNI dalam menangkal serangan asing dalam rangka menjaga kedaulatan negara. Kapuspen melanjutkan, langkah tersebut juga telah sesuai dengan rencana pembangunan postur pertahanan TNI yang akan berlangsung dari 2025 hingga 2029.

"Peningkatan jumlah dan kemampuan satuan akan memperkuat daya tangkal serta memperluas kemampuan proyeksi kekuatan TNI di seluruh wilayah yurisdiksi NKRI," katanya.

Freddy tidak menjelaskan secara rinci, kapan progres dari pembangunan kekuatan tersebut hingga saat ini. Dia hanya memastikan segala bentuk peningkatan kekuatan di setiap matra berada di bawah koordinasi Markas Besar TNI.

Sebelumnya, Kemenko Polkam menggelar rapat membahas peningkatan kekuatan TNI dari mulai matra Angkatan Darat (AD), matra Angkatan Laut (AL) dan matra Angkatan Udara (AU) dalam rapat yang digelar di Jakarta, Rabu (29/10/2025).

Berdasarkan siaran pers resmi Kemenko Polkam yang diikuti, pada Jumat (31/10/2025), dijelaskan bahwa peningkatan kekuatan TNI itu dibalut dalam konsep OEF yang menjadi amanat RPJMN 2025–2029.

"Melalui rakor ini, Kemenko Polkam memastikan arah pembangunan kekuatan TNI tahun 2025–2029 berjalan terpadu dan sejalan dengan kebijakan pertahanan nasional yang diamanatkan dalam RPJMN," kata Asisten Deputi Koordinasi Kekuatan, Kemampuan, dan Kerja Sama Pertahanan Kemenko Polkam, Brigjen TNI (Mar) Kresno Pratowo dalam siaran pers tersebut.

Kresno menjelaskan, rapat membahas penguatan TNI di beberapa lini diantaranya TNI AD yang memfokuskan penguatan pertahanan darat di wilayah perbatasan seperti Papua, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur, serta menargetkan pembentukan 750 batalyon hingga tahun 2029.

Sementara itu, TNI AL berencana membentuk lima koarmada dan lima belas Komando Daerah Maritim (Kodaeral), serta meningkatkan modernisasi sarana dan prasarana kapal baru yang berbasis teknologi informasi.

Adapun TNI AU, menargetkan pembentukan 33 Satuan Radar (Satrad) hingga 2029 serta pengembangan Satuan Antariksa di bawah Kohanudnas untuk memperkuat sistem pertahanan udara nasional.

 

 

Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.